At the time, religion, especially Christianity was extremely popular and greatly influenced the writings at the time. However, The Prince , went against this, defying the ways of their religion.
Niccolò Machiavelli’s "The Prince" distinguishes itself in the Renaissance by treating politics as an objective science separate from ethics, advocating for pragmatic and sometimes ruthless approaches to leadership. Machiavelli's focus on the effective exercise of power, regardless of moral considerations, marked a significant shift in political thought. His work laid the foundation for modern political theory and introduced the term "Machiavellianism," reflecting its impact on both politics and philosophy.
;
Pagi itu, matahari baru saja muncul ketika aku melangkah ke halaman sekolah dengan hati berdebar. Hari pertama masuk SMA terasa seperti membuka lembaran baru dalam hidupku. Suasana sekolah yang asing membuatku gugup, tapi aku mencoba tersenyum pada siapa pun yang kutemui. Di kelas, aku duduk di bangku kedua dari depan sambil memperhatikan guru yang memperkenalkan diri dengan suara lembut namun tegas. Hari itu kami tidak langsung belajar pelajaran berat, tetapi guru memberi kami motivasi tentang pentingnya pendidikan dan mimpi. Kata-katanya membekas di hatiku: " bukan sekadar soal nilai, tapi tentang membentuk cara berpikir dan menjadi pribadi yang lebih baik." Sejak saat itu, aku mulai memandang sekolah bukan sebagai beban, tapi sebagai tempat membangun masa depan. Hari-hari berikutnya aku jalani dengan semangat baru, karena aku tahu, setiap pelajaran yang kupelajari adalah bekal untuk menggapai cita-cita.