VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In Sejarah / Sekolah Menengah Atas | 2025-07-03

carilah pendapat tokoh - tokoh yang mendukung teori - teori masuknya islam di indonesia 1. nama tokoh 2.nama teori 3pendapat tokoh

Asked by naufalhkm1425

Answer (4)

s ha d o w 1 ​ h e i g h t 1 ​ ​ = s ha d o w 2 ​ h e i g h t 2 ​ ​
27 m h e i g h t 1 ​ ​ = 56 c m 66 c m ​
2700 c m h e i g h t 1 ​ ​ = 56 c m 66 c m ​
2700 ∗ 66 = 56 ∗ h 1 ​
178200 = 56 h 1 ​
3182.1 c m = h 1 ​
1000 c m 3182.1 c m ​ = 3.2 m
h e i g h t : 3.2 m

Answered by iloveonedirection | 2024-06-10

As long as everything is on level ground with uniform elevation, and everything happens at the same time of day (with the sun at the same height in the sky) ...
(66cm statue) / (56cm shadow) = (height of tree, meters) / (27m shadow)
Multiply each side of the equation by (27m) :
height of tree = (66 cm) x (27m) / (56cm) = 31.82 meters or 31.8 meters

Answered by AL2006 | 2024-06-10

To find the height of the tree, we set up a proportion using the heights of the statue and its shadow as well as the height of the tree and its shadow. The calculated height of the tree is approximately 31.8 meters when rounded to the nearest tenth. This method relies on the similarity of the triangles formed by the objects casting shadows.
;

Answered by iloveonedirection | 2025-01-28

PENJELASAN Teori Masuknya Islam di Indonesia1. Teori Gujarat>> Teori Gujarat menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari wilayah Gujarat (India bagian barat) sekitar abad ke-13 Masehi. Para pedagang Muslim dari Gujarat membawa ajaran Islam seiring dengan aktivitas perdagangan mereka.J. P. MoquetteMoquette adalah salah satu pendukung utama teori ini. Ia berpendapat bahwa adanya batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Pasai (Aceh) yang memiliki kemiripan dengan nisan yang ditemukan di makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur. Kedua nisan ini memiliki corak dan gaya tulisan yang mirip dengan nisan-nisan di Gujarat. Moquette melihat ini sebagai bukti kuat bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat.Snouck HurgronjeMeskipun Hurgronje dikenal dengan penelitiannya tentang Islam di Aceh, ia juga cenderung mendukung teori Gujarat. Pendapatnya lebih menitikberatkan pada peran pedagang India (termasuk dari Gujarat) yang telah lama menjalin hubungan dagang dengan Nusantara. Mereka tidak hanya berdagang barang, tetapi juga menyebarkan agama.2. Teori Persia>> Teori Persia berargumen bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia (sekarang Iran) pada sekitar abad ke-13 Masehi. Teori ini menekankan adanya kesamaan budaya dan tradisi antara Islam di Nusantara dengan Islam di Persia.Hoesein Djajadiningrat Djajadiningrat adalah salah satu tokoh yang kuat mendukung teori Persia. Ia menyoroti beberapa kesamaan kebudayaan dan tradisi Islam di Indonesia dengan yang ada di Persia. Contohnya, peringatan Asyura (10 Muharram) yang dirayakan oleh Muslim Syiah di Persia juga ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti tradisi Tabot di Bengkulu atau Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat. Ia juga melihat adanya kesamaan dalam penggunaan gelar "Syah" pada raja-raja Islam di Indonesia dengan raja-raja di Persia. Umar Amir HusenUmar Amir Husen juga mengemukakan argumennya tentang kesamaan ritual dan kepercayaan tertentu antara Muslim di Indonesia dengan tradisi Persia. Ia melihat adanya indikasi kuat hubungan keagamaan yang berasal dari wilayah Persia. Pengaruh sastra dan seni kaligrafi Persia dalam perkembangan Islam di Indonesia.3. Teori Arab (Mekkah/Mesir)>> Teori Arab menyatakan bahwa Islam langsung masuk ke Indonesia dari Jazirah Arab (khususnya Mekkah dan Madinah, atau melalui Mesir) sejak awal abad ke-7 Masehi, atau setidaknya pada abad ke-8 Masehi. Teori ini berpendapat bahwa para pedagang dan mubaligh Arab adalah yang pertama kali menyebarkan Islam di Nusantara.HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)HAMKA adalah salah satu ulama dan sejarawan terkemuka Indonesia yang sangat vokal mendukung teori Arab. Ia berpendapat bahwa sejak abad ke-7 Masehi, telah ada perdagangan langsung antara Arab dan Nusantara. Menurutnya, tidak mungkin Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke-13 Masehi, karena pada masa itu telah berdiri kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudera Pasai. HAMKA percaya bahwa para pedagang Arab tidak hanya berdagang, tetapi juga menyebarkan Islam. Ia mengacu pada catatan-catatan sejarah Cina yang menyebutkan adanya permukiman pedagang Muslim di pesisir Sumatera sejak abad ke-7. Adanya perkampungan atau komunitas Arab di beberapa kota pesisir Nusantara sejak zaman kuno, serta penggunaan nama-nama Arab pada tokoh-tokoh awal Islam di Indonesia.Anthony H. JohnsIa lebih menekankan pada peranan para sufi dan ulama dari Timur Tengah (termasuk dari Arab dan Mesir) yang datang ke Nusantara untuk menyebarkan ajaran Islam, khususnya tasawuf. Menurutnya, mereka adalah pembawa ajaran Islam yang lebih mendalam dan bukan sekadar pedagang. 4. Teori Cina>> Teori Cina menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para perantau Cina Muslim sejak abad ke-10 atau ke-11 Masehi. Mereka berintegrasi dengan masyarakat lokal dan menyebarkan Islam di jalur perdagangan.Slamet MuljanaMeskipun bukan teori yang paling populer, Slamet Muljana dalam beberapa karyanya mengisyaratkan adanya peran komunitas Muslim Cina dalam penyebaran Islam di Nusantara. Ia sering merujuk pada catatan sejarah dan peninggalan yang menunjukkan interaksi antara Muslim Cina dengan penduduk lokal, terutama di wilayah pesisir Jawa. Adanya masjid-masjid kuno dengan arsitektur yang menunjukkan pengaruh Cina, seperti Masjid Cheng Ho di Surabaya.P. A. Hoessein Djajadiningrat (tidak sekuat dukungannya pada teori Persia)Meskipun Djajadiningrat lebih condong ke Persia, ia juga tidak menutup kemungkinan adanya peran kecil dari komunitas Muslim Cina, terutama dalam hal akulturasi budaya dan penyebaran Islam melalui jalur maritim yang melibatkan pedagang Cina. Beberapa nama marga Cina yang di-Islamkan, atau cerita rakyat tentang masuknya Islam melalui tokoh-tokoh yang memiliki keterkaitan dengan Cina.

Answered by balllqiiss | 2025-07-04