re l a t i o n s hi p i s e x p resse d b y : F = 5 9 ⋅ C + 32 t hi s e q u a t i o n i s in t h e s l o p e − in t erce pt f or m o f y = m x + b w h ere : " m " i s t h e s l o p e an d " b " i s t h e y − in t erce pt s l o p e : m = 5 9 y − in t erce pt : b = 32
The slope of the graph of the Fahrenheit and Celsius relationship is 5 9 indicating the rate of temperature change between the scales. The F-intercept of the equation is 32, which represents the Fahrenheit temperature at 0 degrees Celsius.
;
Jawaban:Peristiwa turunnya Roh Kudus, yang juga dikenal sebagai Pentekosta, merupakan peristiwa penting dalam sejarah Kekristenan. Berikut penjelasannya: Waktu dan Tempat: Peristiwa ini terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus, pada hari Pentakosta menurut kalender Yahudi (Kisah Para Rasul 2:1). Tempat kejadiannya adalah ruang atas di Yerusalem, di mana para rasul dan beberapa pengikut Yesus berkumpul. Deskripsi Peristiwa: - Bunyi seperti angin ribut: Kisah Para Rasul 2:2 menggambarkan kedatangan Roh Kudus sebagai bunyi seperti angin ribut yang mengisi seluruh rumah tempat mereka berkumpul. Ini menandakan kekuatan dan kuasa Allah yang luar biasa.- Lidah-lidah seperti api: Lidah-lidah seperti api bertebaran dan hinggap di atas kepala masing-masing orang yang berkumpul (Kisah Para Rasul 2:3). Api melambangkan kehadiran Allah yang kudus dan pemurnian. Lidah-lidah menunjukkan keberagaman bahasa dan penyebaran Injil ke seluruh dunia.- Berbicara dalam bahasa-bahasa lain: Mereka yang dipenuhi Roh Kudus mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain yang sebelumnya tidak mereka kuasai (Kisah Para Rasul 2:4). Ini merupakan tanda mukjizat yang memungkinkan mereka memberitakan Injil kepada orang-orang dari berbagai bangsa dan budaya yang hadir di Yerusalem pada hari raya Pentakosta.- Penggenapan nubuat: Peristiwa ini merupakan penggenapan nubuat Yoel 2:28-32 tentang pencurahan Roh Kudus pada zaman akhir. Makna dan Implikasi: - Pembentukan Gereja: Turunnya Roh Kudus menandai kelahiran resmi Gereja Kristen. Dari satu kelompok kecil pengikut Yesus, mereka dimampukan untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia.- Pembaptisan dalam Roh Kudus: Peristiwa ini menjadi model dan dasar bagi pembaptisan dalam Roh Kudus, yang dialami oleh banyak orang percaya di sepanjang sejarah Kekristenan. Pembaptisan ini bukan merupakan suatu ritual, melainkan suatu pengalaman rohani yang memperlengkapi orang percaya dengan kuasa dan karunia Roh Kudus untuk melayani Allah.- Pemberian karunia Roh Kudus: Roh Kudus memberikan karunia-karunia rohani kepada orang percaya untuk membangun dan melayani Gereja (1 Korintus 12).- Kuasa untuk kesaksian: Roh Kudus memberdayakan para rasul dan pengikut Yesus untuk memberitakan Injil dengan keberanian dan kuasa, meskipun menghadapi tantangan dan penganiayaan.- Persekutuan dengan Allah: Turunnya Roh Kudus menandai persekutuan yang lebih intim antara Allah dan umat-Nya. Roh Kudus sebagai pribadi Allah yang ketiga, tinggal di dalam hati orang percaya dan menuntun mereka ke dalam kebenaran dan kehidupan yang penuh dengan kuasa Allah. Singkatnya, peristiwa turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta merupakan peristiwa yang menentukan dalam sejarah Kekristenan, menandai kelahiran Gereja, pemberdayaan para rasul, dan pemenuhan janji Allah akan pencurahan Roh-Nya. Peristiwa ini terus relevan hingga kini, mengingat pentingnya peran Roh Kudus dalam kehidupan dan pelayanan orang percaya.