In Rwanda the war broke out in 1990 between the Tutsi and the Hutu. The exiles formed the Patriotic Front of Rwanda and launched their offensive against Rwanda. The genocide was organized for 100 days, approximately 800,000 Tutsi and Hutu died. **
**In Sudan they killed 300,000 and displaced more than 2 million people. **
In Bosnia, the Serbs attacked the civilians of Bosnia and Croatia and the result was approximately 100,000 people killed.
The regions were Bosnia, Darfur and Rwanda
In the last 30 years, significant instances of genocide or attempted genocide include the Rwandan Genocide (1994), the Darfur conflict (2003-present), and the Bosnian War (1992-1995). Each of these events highlights ethnic tensions and political struggles, resulting in massive loss of life and displacement. Understanding these genocides is crucial for recognizing the patterns of violence in contemporary society.
;
Jawaban:1. Sengketa Blok Ambalat adalah perselisihan wilayah maritim antara Indonesia dan Malaysia di Laut Sulawesi, yang mencakup wilayah perairan dan potensi sumber daya alam di dalamnya, khususnya minyak dan gas bumi. Blok Ambalat terletak di zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang diklaim oleh kedua negara. Sengketa ini berpusat pada penafsiran batas landas kontinen dan ZEE berdasarkan hukum laut internasional, khususnya UNCLOS 1982. Kedua negara memiliki klaim yang tumpang tindih di wilayah tersebut.2. Blok Y (ND6) dan Blok Z (ND7) adalah dua blok eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi yang terletak di wilayah perairan yang disengketakan di Blok Ambalat. - Blok Y (ND6): Merupakan blok yang sebagian besar berada di wilayah yang diklaim Indonesia.- Blok Z (ND7): Merupakan blok yang sebagian besar berada di wilayah yang diklaim Malaysia. Kedua blok ini menjadi pusat sengketa karena potensi besar sumber daya alam di dalamnya. Keberadaan dan eksplorasi di kedua blok ini menjadi salah satu poin utama dalam negosiasi dan perundingan antara Indonesia dan Malaysia untuk menyelesaikan sengketa Blok Ambalat. Penggunaan kode ND6 dan ND7 mungkin merujuk pada sistem penamaan blok eksplorasi yang digunakan oleh salah satu negara atau lembaga internasional.
1. Apa yang dimaksud dengan Sengketa Blok Ambalat?Sengketa Blok Ambalat adalah perselisihan klaim wilayah maritim antara Indonesia dan Malaysia di perairan Laut Sulawesi (Celebes Sea), yang kaya akan potensi sumber daya alam, terutama minyak dan gas bumi.Secara spesifik, sengketa ini berpusat pada :Tumpang Tindih Klaim Batas Maritim, kedua negara memiliki interpretasi yang berbeda mengenai garis batas landas kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) mereka. Malaysia mengklaim Blok Ambalat (mereka sebut Blok ND6 dan ND7) berada di dalam wilayah mereka berdasarkan peta yang mereka terbitkan pada tahun 1979, sementara Indonesia menolak klaim tersebut dan berpegang pada Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.Potensi Sumber Daya, minyak dan gas bumi yang terkandung di bawah Blok Ambalat menjadi daya tarik utama bagi kedua negara, sehingga sengketa ini memiliki implikasi ekonomi yang besar.Insiden di Lapangan, perselisihan ini seringkali disertai dengan insiden di laut, di mana kapal-kapal patroli atau militer dari kedua negara berhadapan di wilayah yang disengketakan.Sengketa ini telah berlangsung puluhan tahun dan hingga kini masih terus menjadi fokus dialog diplomatik antara Indonesia dan Malaysia.2. Jelaskan dengan istilah Blok Y (ND6) dan Blok Z (ND7)!Istilah Blok Y (ND6) dan Blok Z (ND7) adalah penamaan yang digunakan oleh Malaysia untuk dua wilayah konsesi minyak dan gas bumi di perairan Laut Sulawesi yang juga diklaim oleh Indonesia sebagai bagian dari Blok Ambalat.Blok Y (ND6), ini adalah salah satu area yang diklaim Malaysia berada di dalam wilayah landas kontinen mereka dan telah diberikan konsesi kepada perusahaan minyak. Indonesia menganggap klaim ini tumpang tindih dengan Blok Ambalat Timur milik Indonesia.Blok Z (ND7), serupa dengan ND6, ini juga merupakan area konsesi yang diklaim oleh Malaysia, dan Indonesia memandang klaim ini sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya di Blok Ambalat.Pemberian nama-nama blok ini (ND6 dan ND7) oleh Malaysia dan pemberian konsesi kepada perusahaan minyak asing di area tersebutlah yang seringkali memicu ketegangan dan protes dari pihak Indonesia, karena Indonesia menganggap tindakan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan di wilayah Blok Ambalat.