( bm ) − 3 = ( bm ) 3 1 = b 3 m 3 1
1/(bm)^3 is the answer ;
The expression ( bm ) − 3 simplifies to b 3 m 3 1 by applying the rule that a negative exponent indicates the reciprocal of the base raised to the corresponding positive exponent. This results in both bases raised to the third power in the denominator. Therefore, it is expressed without any negative exponents.
;
Model penerapan Koding dan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) atau disingkat KA dalam kurikulum sekolah dapat dilakukan secara bertahap dan terpadu agar sesuai dengan jenjang pendidikan, kesiapan guru, dan kebutuhan masa depan siswa. Berikut penjabaran model penerapannya:1. Penerapan Bertahap Sesuai JenjangDi tingkat SD, siswa mulai dikenalkan dengan dasar logika algoritma dan pemrograman visual menggunakan platform seperti Scratch. Fokus utamanya adalah membangun pemikiran logis dan kreatif melalui permainan dan proyek sederhana.Di tingkat SMP, siswa mulai belajar bahasa pemrograman dasar seperti Python dan HTML. Mereka juga mulai dikenalkan pada konsep AI seperti pengenalan pola, sistem rekomendasi sederhana, atau pengenalan suara/wajah melalui alat bantu seperti Google Teachable Machine. Di tingkat SMA atau SMK, pembelajaran diperluas ke pembuatan aplikasi, analisis data sederhana, dan pengembangan proyek AI mini. Pada tahap ini, siswa sudah bisa mengembangkan aplikasi nyata yang memanfaatkan AI seperti chatbot, klasifikasi gambar, dan lainnya.2. Model Integrasi dalam KurikulumPertama, koding dan AI bisa dijadikan sebagai mata pelajaran mandiri. Misalnya, sekolah membuka pelajaran “Pemrograman dan Kecerdasan Buatan” yang memiliki kurikulum berjenjang dari dasar hingga lanjutan.Kedua, KA dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran lain. Di pelajaran matematika misalnya, siswa bisa mempelajari logika, pola, dan statistik sebagai dasar dari machine learning. Dalam pelajaran IPA, mereka dapat melihat bagaimana AI digunakan untuk simulasi dan eksperimen. Dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, siswa dapat belajar membuat percakapan chatbot atau menulis instruksi program.Ketiga, sekolah bisa memulai dengan menjadikan koding dan AI sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Ini cocok untuk sekolah yang belum memiliki kapasitas penuh, tetapi ingin mulai mengenalkan teknologi kepada siswa.Keempat, pembelajaran KA bisa diwujudkan melalui proyek akhir atau portofolio digital. Siswa bisa membuat aplikasi, alat bantu pembelajaran, atau proyek berbasis AI sederhana sebagai bentuk evaluasi pembelajaran.3. Pendukung ImplementasiAgar model ini berjalan baik, perlu dukungan pelatihan guru secara berkala, penggunaan platform pembelajaran gratis atau berbayar, serta kerja sama dengan pihak luar seperti universitas atau industri teknologi.4. Tujuan dan ManfaatTujuan utamanya adalah membekali siswa dengan keterampilan abad 21, seperti berpikir komputasional, pemecahan masalah, kreativitas, dan adaptasi terhadap teknologi masa depan. Dengan begitu, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan di era digital dan kecerdasan buatan.