VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In PPKn / Sekolah Menengah Atas | 2025-07-07

Sebutkan dan jelaskan jenis jenis norma sosial dalam masyarakat

Asked by yevika4897

Answer (3)

The word that describes the relationship between opposite angles of a parallelogram is " congruent ," indicating that these angles have the same measure.
The word that describes the relationship between opposite angles of a parallelogram is "congruent."
In a parallelogram , opposite angles are congruent, meaning they have the same measure.
This property is a consequence of the parallel sides in a parallelogram.
When two parallel lines are **intersected **by a transversal, such as the sides of a parallelogram, several pairs of angles are formed.
Opposite angles, also known as alternate angles or vertical angles, are formed by the intersection of the diagonals wit hin the parallelogram.
By definition, vertical angles are congruent.
This means that opposite angles in a parallelogram have equal measures.
If one opposite angle is x degrees, then the other opposite angle will also be x degrees.
This property holds true for all parallelograms, regardless of the specific dimensions or shape of the parallelogram.
Whether the parallelogram is a rectangle , a square, or a rhombus, the relationship between opposite angles remains the same.
Understanding this relationship allows us to use the congruence of opposite angles as a tool in solving problems involving angles within a parallelogram.
It provides a basis for making geometric deductions and calculations based on the equality of angle measures.
For similar question on **congruent. **
https://brainly.com/question/11949261
#SPJ8

Answered by shahupayal102 | 2024-06-17

The relationship between opposite angles of a parallelogram is described as "congruent," meaning they have the same measure. This congruency is a fundamental property of parallelograms, where opposite angles always equal each other. For example, if one angle is 60 degrees, the opposite angle will also be 60 degrees.
;

Answered by shahupayal102 | 2025-01-10

Jawaban:Norma sosial adalah aturan-aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku dan interaksi dalam masyarakat. Norma ini membantu menjaga ketertiban, stabilitas, dan keberlangsungan hidup bersama. Secara umum, norma sosial dibagi menjadi beberapa jenis, berikut penjelasannya: 1. Norma Kesopanan (Folkways): - Penjelasan: Merupakan norma yang paling ringan sanksi pelanggarannya. Folkways mengatur perilaku sehari-hari yang dianggap sopan dan lazim dalam suatu masyarakat. Pelanggaran terhadapnya biasanya hanya akan mendapat teguran ringan atau cemoohan sosial.- Contoh: Menyapa orang yang kita kenal, mengucapkan terima kasih, antre dengan tertib, makan dengan sopan, dll. 2. Norma Kebiasaan (Custom): - Penjelasan: Lebih kuat daripada folkways, namun sanksi pelanggarannya relatif masih ringan. Custom merupakan kebiasaan yang sudah berlangsung lama dan dipatuhi oleh sebagian besar anggota masyarakat. Pelanggaran terhadapnya akan mendapat teguran yang lebih keras dan sanksi sosial yang lebih berarti.- Contoh: Upacara adat tertentu, tradisi keluarga, kebiasaan berpakaian tertentu di lingkungan tertentu. 3. Norma Hukum (Laws): - Penjelasan: Merupakan norma yang paling kuat dan memiliki sanksi yang paling berat. Laws merupakan aturan tertulis yang dibuat oleh negara dan memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Pelanggaran terhadapnya akan mendapat sanksi berupa hukuman pidana, denda, atau sanksi administratif lainnya.- Contoh: Aturan lalu lintas, hukum pidana, hukum perdata, dll. 4. Norma Kesusilaan (Mores): - Penjelasan: Norma yang berkaitan dengan moral dan nilai-nilai keagamaan atau kepercayaan suatu masyarakat. Sanksinya bisa sangat berat, mulai dari sanksi sosial hingga sanksi agama. Pelanggaran terhadap mores dianggap sebagai pelanggaran yang serius dan dapat merusak tatanan sosial.- Contoh: Larangan membunuh, mencuri, berzina, dll. Norma ini seringkali bersinggungan dan bahkan menjadi dasar dari norma hukum. Perbedaan Utama: Perbedaan utama dari jenis-jenis norma di atas terletak pada tingkat keparahan sanksi yang diberikan jika norma tersebut dilanggar. Semakin serius pelanggaran norma, semakin berat pula sanksinya. Selain itu, sumber norma juga bervariasi, mulai dari kesepakatan sosial (folkways, customs) hingga aturan tertulis yang dibuat oleh negara (laws) atau ajaran agama (mores).

Answered by agusirary | 2025-07-07