Seorang Bayi perempuan lahir spontan 2 jam yang lalu di Klinik Bersalin, bayi tampak lemah, BB 2400 gram, PB 48 cm, dengan usia kehamilan saat lahir 36 minggu. Dari hasil pemeriksaan didapatkan data warna kulit kebiruan, Temperatur aksila : 35,2⁰C , frekuensi napas 45x/menit, frekuensi nadi 142x/menit. Apakah masalah keperawatan utama yang terjadi pada bayi tersebut? a. Gangguan analisa gas darah b. Pola nafas tidak efektif c. Bersihan jalan nafas tidak efektif d. Gangguan Perfusi jaringan
Answer (4)
You don't even have to look up the definition of 'standard deviation'. You only have to remember that 'smaller standard deviation' means 'less spread-out'.
First, let's find the mean (average). It's not supposed to change:
1/7th of (65 + 71 + 77 + 80 + 82 + 90 + 96) = 561/7 = 80 and 1/7 .
Now, just pick 7 scores that total 561 and are all bunched up.
The easiest way would be 80, 80, 80, 80, 80, 80, 81 . But that's so easy that it feels like cheating.
Let's say 77, 78, 79, 80, 81, 82, and 84 .
We calculated the mean of the original set of scores and found it to be approximately 80.14. A new set of scores, such as {78, 79, 80, 80, 81, 81, 82}, can achieve the same mean with a smaller standard deviation of approximately 1.35. This demonstrates that the new scores are less spread out than the original scores.
;
Jawaban:Masalah keperawatan utama bayi tersebut adalah c. Bersihan jalan nafas tidak efektif. Berikut alasannya: - Warna kulit kebiruan (sianosis): Menunjukkan hipoksia atau kekurangan oksigen dalam darah, yang seringkali disebabkan oleh obstruksi jalan nafas.- Suhu tubuh rendah (hipotermia): 35,2⁰C jauh di bawah suhu normal bayi. Hipotermia dapat memperburuk kondisi bayi dan meningkatkan risiko masalah pernapasan.- Frekuensi napas tinggi (takipnea): 45x/menit menunjukkan upaya pernapasan yang berlebihan, yang bisa menandakan kesulitan bernapas. Meskipun pilihan lain mungkin ada, bersihan jalan nafas yang tidak efektif adalah masalah paling mendesak dan langsung mengancam kehidupan bayi ini. Gangguan perfusi jaringan, pola nafas tidak efektif, dan gangguan analisa gas darah merupakan akibat dari masalah utama tersebut. Menangani bersihan jalan nafas akan secara langsung memperbaiki hipoksia dan hipotermia.
Penjelasan:Berdasarkan data yang diberikan, mari kita analisis:---Identitas & Data BayiJenis kelamin: PerempuanLahir spontan: 2 jam yang laluBerat badan (BB): 2400 gram → berat lahir rendah (BBLR)Panjang badan (PB): 48 cmUsia kehamilan: 36 minggu → prematur (cukup prematur)Warna kulit: Kebiruan (sianosis)Temperatur aksila: 35,2°C → hipotermiaFrekuensi napas: 45x/menit → normal (batas normal: 30–60x/menit)Frekuensi nadi: 142x/menit → normal (batas normal: 120–160x/menit)Kondisi umum: Bayi tampak lemah---Analisis Masalah1. Warna kulit kebiruan (sianosis) adalah indikator gangguan oksigenasi.2. Frekuensi napas masih dalam batas normal.3. Tidak disebutkan adanya mucus atau obstruksi jalan napas.4. Bayi juga mengalami hipotermia, yang bisa memperburuk kondisi pernapasan dan perfusi jaringan.5. Tidak ada data spesifik tentang hasil analisa gas darah (ABG).6. Perfusi jaringan memang terganggu, namun tanda paling menonjol adalah warna kulit kebiruan (gangguan oksigenasi/pernapasan).---Jawaban Paling Tepat:b. Pola napas tidak efektif> Alasan: Meski frekuensi napas masih normal, bayi tampak lemah dan mengalami sianosis, yang menunjukkan bahwa ventilasi atau pertukaran gas tidak efektif, meskipun jalan napasnya tidak tersumbat.---Kalau ingin alasan untuk tiap opsi:a. Gangguan analisa gas darah → Tidak ada data ABG.c. Bersihan jalan napas tidak efektif → Tidak ada tanda-tanda obstruksi, sekret, atau stridor.d. Gangguan perfusi jaringan → Bisa iya, tapi bukan masalah utama. Perfusi terganggu karena napasnya yang tidak efektif.--- Kesimpulan:Masalah keperawatan utama: b. Pola napas tidak efektifKondisi ini perlu segera ditangani untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti hipoksia atau gagal napas.
