Pada awalnya, Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam diizinkan mendirikan benteng. Namun, lama-kelamaan, rakyat Ternate pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang- 1 Portugis sehingga Portugis terdesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo sehingga Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis mampu bertaha

2/5 because it is two pounds being divided up by 5 friends

Answered by shntllrnlds | 2024-06-10

Answer: 5 2 ​ p o u n d denotes a fraction to represent this situation ;

Answered by RenatoMattice | 2024-06-11

The division problem representing the sharing of 2 pounds of trail mix among 5 friends is 2 ÷ 5 . The fraction that represents the amount each friend gets is 5 2 ​ pounds . Therefore, each friend receives two-fifths of a pound of trail mix.
;

Answered by RenatoMattice | 2024-09-04

Berikut penjelasan tanpa basa-basi mengenai bagaimana awalnya Portugis diterima dan kemudian ditentang oleh kerajaan-kerajaan lokal di Nusantara:⸻✅ Awal Sambutan Positif • Portugis tiba di Malaka pada sekitar 1509 melalui Diogo Lopes de Sequeira dan diterima dengan sangat ramah oleh Sultan Mahmud Syah, yang menyambut mereka sebagai mitra dagang dan berharap membuka hubungan perdagangan baru.  • Setahun kemudian, pada tahun 1512, Portugis yang dipimpin Antonio de Abreu memasuki wilayah Ternate (Maluku). Sultan Ternate, yang sedang berseteru dengan Tidore, menyambut mereka karena melihat potensi dukungan militer dan perdagangan rempah (cengkih). ⸻⚠️ Kenapa Kemudian Dimusuhi dan Ditentang 1. Monopoli Perdagangan & Penetapan Harga • Portugis mulai menerapkan sistem monopoli harga cengkih, memberi harga rendah yang merugikan petani dan penguasa lokal.  • Mereka melarang lokal menjual rempah ke pedagang lain dan memaksa kontrol dagang penuh.  2. Keterlibatan dalam Pemerintahan Lokal • Portugis tidak hanya berdagang, tetapi juga ikut campur dalam politik internal—mempengaruhi raja lokal, meminta konsesi pertahanan, atau membunuh penguasa seperti Sultan Hairun di Ternate.  3. Penyebaran Agama • Mereka memperkenalkan Katolik secara agresif yang bertentangan dengan mayoritas Islam di kerajaan-kerajaan seperti Demak, Ternate, dan Aceh.  4. Keserakahan & Sombong • Sikap arogan Portugis dan keserakahan mereka menjadi katalis utama penolakan oleh masyarakat lokal Muslim. ⸻ Kesimpulan Praktis: • Awalnya penerimaan hangat: Karena Portugis terlihat sebagai mitra dagang yang menguntungkan—menawarkan harga tinggi, bantuan militer, dan teknologi. • Perlawanan muncul: Saat keserakahan mono­poli, intervensi politik, kontrol agama, dan sikap sombong mulai merusak hubungan. • Akhirnya → kerjasama jadi konflik: Sultan Mahmud di Malaka menyerang Portugis, Sultan Hairun dibunuh, serta Demak mengirim pasukan melawan Portugis dan akhirnya berhasil mengusir mereka dari Sunda Kelapa (1527).  ⸻ Ringkasan Poin: • Diterima awalnya karena keuntungan bersama • Monopoli dan control politik merusak kepercayaan • Campur tangan agama dan pemerintahan memperparah situasi • Rakyat & penguasa lokal akhirnya bersatu lawan Portugis

Answered by rapipap27 | 2025-07-11