5. Ceritakan pengalaman Anda terlibat dalam sebuah tim kerja (internal / eksternal unit) yang paling berkesan:
Answer (3)
The process towards Sainthood starts locally after a Catholic, who is considered to be holy, dies. The person's writings & life are investigated by the local bishop, either for heroic virtuousness or/and martyrdom. If the local bishop is satisfied, it goes on for further evaluation to the Vatican, by a panel of theologians. Then they look for evidence of at miracle.
To prove a person worthy of sainthood, the Catholic Church conducts a detailed investigation into their life and virtues after their death, starting with a local bishop. The process involves examining heroic virtues or martyrdom, verifying miracles attributed to the individual, and culminates in the pope's declaration. This structured approach ensures that only those truly deserving are canonized as saints.
;
Jawaban:Penjelasan:Pengalaman yang paling berkesan adalah ketika terlibat dalam sebuah tim internal untuk mengembangkan sistem baru yang terintegrasi di seluruh departemen. Tim kami terdiri dari perwakilan dari setiap unit, dan meskipun awalnya ada tantangan dalam koordinasi dan perbedaan perspektif, kami berhasil membangun solusi yang efektif dan diterima baik oleh semua orang. Deskripsi Tim dan Lingkup:Tim ini dibentuk untuk merancang dan mengimplementasikan sistem terintegrasi yang akan menggantikan sistem lama yang terpisah-pisah di berbagai departemen. Lingkupnya mencakup analisis kebutuhan, perancangan solusi, pengembangan, pengujian, dan pelatihan pengguna.Peran:Peran saya dalam tim ini adalah sebagai analis sistem. Saya bertanggung jawab untuk mengumpulkan kebutuhan dari berbagai departemen, menerjemahkan kebutuhan tersebut ke dalam spesifikasi teknis, dan bekerja sama dengan tim pengembang untuk memastikan solusi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, saya juga berperan dalam mengkoordinasikan pengujian sistem dan memberikan pelatihan kepada pengguna. Upaya Membangun Tim yang Efektif:Untuk membangun tim yang efektif, kami melakukan beberapa upaya, antara lain: Komunikasi Terbuka:Kami secara rutin mengadakan pertemuan tim untuk berbagi informasi, membahas tantangan, dan mencari solusi bersama. Kami juga menggunakan berbagai saluran komunikasi (misalnya, obrolan grup, email, platform kolaborasi) untuk memastikan semua anggota tim selalu terhubung.Saling Mendukung:Setiap anggota tim memiliki keahlian dan pengalaman yang berbeda. Kami belajar untuk saling mendukung, berbagi pengetahuan, dan memberikan bantuan jika ada anggota tim yang mengalami kesulitan.Menghargai Perbedaan:Kami menghargai perbedaan perspektif dan pendapat setiap anggota tim. Kami belajar untuk mendengarkan dengan seksama, memahami sudut pandang orang lain, dan mencari solusi yang mengakomodasi berbagai kebutuhan.Fokus pada Tujuan Bersama:Meskipun ada perbedaan, kami selalu mengingatkan diri sendiri tentang tujuan bersama, yaitu membangun sistem yang terintegrasi dan efektif. Hal ini membantu kami untuk tetap fokus dan termotivasi dalam menyelesaikan proyek.Perayaan Keberhasilan:Kami merayakan keberhasilan kecil dan besar bersama-sama. Hal ini membantu membangun semangat tim dan meningkatkan rasa kebersamaan.Hasil:Berkat upaya bersama, tim kami berhasil menyelesaikan proyek dengan sukses. Sistem baru yang terintegrasi berhasil diluncurkan dan diterima dengan baik oleh seluruh departemen. Selain itu, proyek ini juga berhasil meningkatkan efisiensi kerja dan kolaborasi antar departemen. Pengalaman ini sangat berharga karena mengajarkan saya tentang pentingnya kerjasama, komunikasi, dan saling pengertian dalam sebuah tim. Saya belajar bagaimana mengatasi tantangan, menghargai perbedaan, dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
