VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In PPKn / Sekolah Menengah Atas | 2025-07-11

kelebihan dan kekurangan pengembangan model tyler

Asked by Vyoalivya7666

Answer (4)

Wavespeed = frequency x wavelength.
Wavespeed = 0.09 x 10
Wavespeed = 0.9 ms^-1

Answered by danieltaylor97 | 2024-06-10

The speed of the ocean wave is calculated using the formula wave speed = frequency × wavelength . Substituting the given values, the wave speed is 0.9 m/s . This shows how quickly the wave travels through the ocean based on its frequency and wavelength.
;

Answered by danieltaylor97 | 2024-12-26

Manfaat Model Tyler:Teratur dan sistematis.Fokus pada tujuan pembelajaran.Mudah digunakan dan dievaluasi.Kekurangan Model Tyler:Terlalu kaku dan linier.Kurang fleksibel terhadap kebutuhan individu.Mengabaikan aspek afektif dan kreativitas siswa.

Answered by Nurhayati290 | 2025-07-11

Model pengembangan kurikulum Tyler, yang dikemukakan oleh Ralph Tyler pada tahun 1949, adalah salah satu model paling klasik dan berpengaruh dalam dunia pendidikan. Model ini dikenal karena pendekatannya yang rasional, sistematis, dan berorientasi pada tujuan. Tyler mengusulkan empat pertanyaan dasar yang harus dijawab dalam pengembangan kurikulum :Tujuan pendidikan apa yang harus dicapai sekolah? (What educational purposes should the school seek to attain?)Pengalaman belajar apa yang dapat diberikan untuk mencapai tujuan ini? (What educational experiences can be provided that are likely to attain these purposes?)Bagaimana pengalaman belajar ini dapat diorganisasikan secara efektif? (How can these educational experiences be effectively organized?)Bagaimana kita dapat menentukan apakah tujuan-tujuan ini tercapai? (How can we determine whether these purposes are being attained?)Dari pertanyaan-pertanyaan ini, lahirlah model linear yang fokus pada penetapan tujuan, pemilihan pengalaman belajar, pengorganisasian pengalaman belajar, dan evaluasi.Kelebihan Model TylerModel Tyler memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya populer dan banyak digunakan, terutama karena sifatnya yang terstruktur dan lugas :Fokus pada Tujuan yang Jelas dan Terukur, ini adalah inti dari model Tyler. Dengan menetapkan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART objectives) sejak awal, pengembang kurikulum dan guru memiliki arah yang jelas. Hal ini memudahkan perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.Sistematis dan Logis, model ini menawarkan kerangka kerja yang terstruktur dan mudah diikuti. Tahapan-tahapannya berurutan, membuat proses pengembangan kurikulum menjadi lebih teratur dan efisien.Memudahkan Evaluasi, karena tujuan dirumuskan dengan jelas di awal, evaluasi keberhasilan kurikulum menjadi lebih mudah dilakukan. Pengukuran pencapaian tujuan dapat dilakukan secara objektif.Fleksibilitas Penerapan, meskipun linear, model ini cukup fleksibel untuk diterapkan dalam berbagai mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Prinsip-prinsip dasarnya dapat disesuaikan dengan konteks yang berbeda.Meningkatkan Akuntabilitas, dengan tujuan yang terukur dan evaluasi yang terarah, model ini membantu meningkatkan akuntabilitas pendidikan, baik bagi pengembang kurikulum, guru, maupun siswa.Kekurangan Model TylerMeskipun memiliki banyak kelebihan, Model Tyler juga tidak luput dari kritik dan memiliki beberapa keterbatasan :Terlalu Linear dan Kaku, kritik utama adalah sifatnya yang terlalu kaku dan linear. Model ini mengasumsikan bahwa proses pengembangan kurikulum selalu berjalan secara berurutan, padahal dalam praktiknya seringkali ada proses bolak-balik atau siklus. Ini dapat menghambat kreativitas pendidik.Terlalu Berorientasi pada Produk/Hasil, model ini cenderung sangat menekankan pada pencapaian tujuan yang terukur (hasil akhir) dan kurang memperhatikan proses belajar mengajar itu sendiri. Aspek-aspek penting seperti perkembangan keterampilan sosial, kreativitas, pemikiran kritis, dan pemahaman mendalam yang sulit diukur secara kuantitatif seringkali terabaikan.Mengabaikan Dinamika Belajar Siswa, fokus yang kuat pada "apa yang harus dicapai" bisa membuat model ini kurang responsif terhadap kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu siswa yang beragam. Proses belajar aktif dan eksplorasi mungkin kurang ditekankan.Sumber Tujuan yang Terpisah, Tyler mengidentifikasi tiga sumber tujuan (siswa, masyarakat, dan mata pelajaran), tetapi model ini cenderung memisahkan ketiga sumber tersebut tanpa melihat interaksi dan interdependensinya secara holistik.Terbuka Terhadap Pengaruh Eksternal, karena sifatnya yang objektif dan terstruktur, model ini terkadang rentan terhadap manipulasi atau pengaruh politik yang dapat menentukan arah pendidikan tanpa mempertimbangkan aspek pedagogis yang lebih luas.Kesulitan dalam Merumuskan Tujuan Afektif, meskipun bertujuan untuk menetapkan tujuan yang terukur, merumuskan tujuan untuk domain afektif (sikap, nilai, emosi) seringkali menjadi tantangan karena sifatnya yang abstrak dan sulit diukur secara konkret.Secara keseluruhan, Model Tyler adalah fondasi penting dalam pengembangan kurikulum yang memberikan struktur dan kejelasan. Namun, untuk menghadapi kompleksitas pendidikan modern, banyak ahli kurikulum menyarankan penggunaan model yang lebih fleksibel dan holistik yang tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada proses, konteks, dan kebutuhan peserta didik secara menyeluruh.

Answered by ibasnibos | 2025-07-11