Ancient Egyptians believed that the soul or spirit was permanently linked to the viability of the body. So they preserved the bodies to prevent decay, thereby helping the soul achieve immortality in the afterlife. If the body was allowed to rot, the soul or spirit would also decay and die.
To preserve their bodies
Egyptians mummified deceased bodies to preserve them for the afterlife, believing that this would help the soul achieve immortality. The process involved removing organs, drying, and wrapping the body, followed by rituals for a safe passage to the afterlife. This preservation was essential for the continued existence of the ka and ba, parts of the soul.
;
Jawaban:Makanan yang disukai bisa bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada selera dan budaya masing-masing. Beberapa orang mungkin menyukai makanan pedas seperti sambal atau curry, sementara yang lain lebih suka makanan manis seperti kue atau es krim. Ada juga mereka yang menggemari masakan tradisional dari daerah asal mereka, seperti rendang, nasi goreng, atau sushi.Selain itu, makanan juga memiliki kekuatan untuk memicu nostalgia dan kenangan indah. Misalnya, hidangan yang sering dimasak oleh nenek atau keluarga saat perayaan tertentu seringkali menjadi favorit karena ikatan emosional yang ada. Pada akhirnya, makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang pengalaman dan hubungan yang dibangun di sekitar meja makan.