They both have a constant acceleration of g (9.8 m/s) So they both have equal accelerations. This is according to the law of gravity
Answer :
The acceleration of Jennifer’s bowling ball is equal to the acceleration of Janet’s bowling ball ;
Jennifer's bowling ball and Janet's bowling ball both experience the same acceleration due to gravity, which is approximately 9.81 m/s² downward. This occurs regardless of the method each ball was released, maintaining that vertical motion is independent of horizontal motion. Thus, their accelerations are equal.
;
Tugas UAS: Masalah Perpajakan di IndonesiaPendahuluanPerpajakan memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan dan pelayanan publik. Namun, praktik dan kebijakan perpajakan menghadapi beragam tantangan dan masalah yang hingga kini terus menjadi perhatian pemerintah dan publik.Permasalahan Utama dalam Sistem Perpajakan Indonesia 1. **Penurunan Penerimaan Pajak**- Awal tahun 2025 penerimaan pajak anjlok sekitar 30%, dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas, ekonomi nasional yang melemah, dan pelaksanaan sistem perpajakan baru yang belum optimal.- Target penerimaan pajak tahun 2025 diperkirakan tidak tercapai; hingga pertengahan tahun baru terkumpul sekitar 39,3% dari target APBN.- Restitusi pajak meningkat dan batalnya kenaikan tarif PPN menjadi 12% turut memperburuk penerimaan.2. **Ketidakpatuhan dan Hambatan dalam Pengawasan**- Ketidakpatuhan pajak menyebabkan potensi hilangnya pendapatan negara hingga Rp546 triliun per tahun, terutama dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) Badan.- Penurunan kepatuhan juga terlihat dari menurunnya jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) yang dilaporkan wajib pajak.- Praktik penghindaran pajak (tax avoidance) dan illegal practice seperti penggunaan faktur pajak fiktif masih banyak ditemukan di berbagai daerah.3. **Kendala Administrasi dan Teknologi**- Pengimplementasian sistem Coretax masih menghadapi hambatan seperti sistem yang belum stabil serta kurang optimal mendorong kinerja penerimaan pajak.- Administrasi perpajakan yang belum efisien menyebabkan pelayanan melambat dan pengumpulan pajak tidak optimal.4. **Rendahnya Rasio Pajak**- Indonesia masih memiliki rasio pajak terhadap PDB yang tergolong rendah bila dibandingkan negara lain di kawasan.- Banyak pelaku ekonomi yang berada di sektor informal sehingga sulit dijangkau sistem perpajakan formal.5. **Ketidakpastian Hukum Pajak**- Seringnya perubahan regulasi, interpretasi aturan yang ambigu, dan perbedaan administrasi antar-daerah menciptakan ketidakpastian bagi wajib pajak dan investor.6. **Kasus Penggelapan Pajak**- Banyak kasus penggelapan pajak dengan modus tidak menyetorkan PPN yang sudah dipungut, penerbitan faktur pajak fiktif, hingga kasus penggelapan oleh perusahaan besar. Upaya Perbaikan dan Strategi PemerintahUntuk mengatasi masalah-masalah perpajakan, pemerintah melaksanakan berbagai strategi, antara lain:- **Reformasi hukum pajak** untuk meningkatkan keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.- **Perluasan basis pajak** melalui intensifikasi dan ekstensifikasi wajib pajak.- **Peningkatan pemanfaatan teknologi** seperti pengembangan sistem Coretax untuk memperbaiki layanan dan pengawasan pajak.- **Pemberian insentif pajak** yang lebih terarah untuk mendukung dunia usaha dan meningkatkan kepatuhan.- **Penguatan sumber daya manusia dan organisasi** di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. KesimpulanMasalah perpajakan di Indonesia sangat kompleks, mencakup aspek ekonomi, hukum, administrasi, dan sosial. Tantangan terbesar meliputi penurunan penerimaan, ketidakpatuhan, lemahnya penegakan hukum, dan kebutuhan reformasi sistem pajak. Perbaikan perpajakan membutuhkan upaya komprehensif yang melibatkan perbaikan tata kelola, pemutakhiran sistem, dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat agar tercipta sistem perpajakan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.