VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In B. Indonesia / Sekolah Menengah Pertama | 2025-07-16

tempat wisata tak hanya menyuguhkan pemandangan nistangrmable tetapi juga kisah di balik terbentuk nya bentang alam cerita di balik pembuatan cendera mata serta makanan bhas daerah tersebut kegiatan apakah yang pernah kalian lakukan saat berwisata selain mendokumen tasikan keindahan tempat tersebut​

Asked by 123445788900

Answer (4)

First, I'm going to explain the steps to finding a mixed number, then I will solve your problem :)
Step One - Find out how many times the denominator goes into the numerator nicely, without any decimal points.
Step Two - Subtract your answer from step one from the numerator and that will be your left over fraction.
7 22 ​
7 ∗ 3 = 21
Since you multiply 7 by 3, 3 will be our whole number out in front of the fraction.
22 − 21 = 1
3 7 1 ​

Answered by iloveonedirection | 2024-06-10

The **number **22/7 is written in the form of a mixed number would be 3 7 1 ​ .
Used the concept of the divide that states,
The division method is used to distribute a group of things into equal parts. The division is just the opposite of multiplications.
Given that the number is,
22 / 7
Now **divide **the number as shown in the image.
Then the number 22 / 7 is written as,
7 22 ​ = 3 7 1 ​
Therefore, The **number **22/7 is in the form of a mixed number is 3 7 1 ​ .
To learn more about the divide visit:
https://brainly.com/question/28119824
#SPJ6

Answered by alifaijal77 | 2024-06-17

7 22 ​ is equal to the mixed number 3 7 1 ​ . This was found by dividing 22 by 7 to get a quotient of 3 and a remainder of 1. The mixed number combines the whole number and the remaining fraction.
;

Answered by iloveonedirection | 2024-10-01

Beberapa kegiatan yang pernah saya lakukan dan sangat berkesan di antaranya :1. Mencicipi Kuliner Khas Daerah dan Belajar Proses Pembuatannya     Ini selalu jadi salah satu agenda wajib! Lebih dari sekadar makan, saya suka mencari tahu cerita di balik kuliner tersebut. Misalnya, saat ke Jogja, tidak hanya mencicipi Gudeg, tapi juga sempat bertanya-tanya kepada penjualnya tentang resep turun-temurun dan filosofi di balik proses memasaknya yang lama. Atau ketika di Bali, mencoba aneka jajanan pasar tradisional dan memahami bahan-bahan lokal yang digunakan. Terkadang, ada juga kesempatan untuk melihat langsung atau bahkan ikut serta sedikit dalam proses pembuatannya, seperti membuat kopi khas daerah atau menguleni adonan roti tradisional.2. Mengikuti Workshop atau Belajar Kerajinan Tangan Lokal     Ini adalah cara yang fantastis untuk mendalami budaya dan kreativitas masyarakat setempat. Saya pernah mencoba belajar membatik di sebuah sanggar batik di Yogyakarta. Rasanya sungguh berbeda antara hanya melihat batik yang sudah jadi dengan merasakan langsung prosesnya, mulai dari mencanting, mewarnai, hingga melorod. Pengalaman ini memberikan apresiasi yang jauh lebih besar terhadap kerumitan dan nilai seni di balik sehelai kain batik. Di tempat lain, saya juga pernah mencoba membuat anyaman sederhana dari daun pandan yang diajarkan oleh pengrajin lokal. Hasilnya memang tidak sempurna, tapi kenangan dan ilmu yang didapat jauh lebih berharga daripada hanya membeli suvenir.3. Berinteraksi dengan Penduduk Lokal dan Mendengar Cerita Mereka     Ini adalah bagian yang paling memperkaya. Berbincang santai dengan penduduk lokal, misalnya dengan nelayan di pesisir pantai atau petani di desa, sering kali membuka wawasan baru. Saya belajar banyak tentang bagaimana mereka hidup, tantangan yang mereka hadapi, tradisi yang mereka jaga, dan cerita rakyat atau legenda yang turun-temurun. Obrolan sederhana di warung kopi, di pasar tradisional, atau saat istirahat setelah kegiatan lain bisa menjadi momen paling berkesan dan otentik dari sebuah perjalanan. Mereka seringkali memiliki "kisah di balik terbentuknya bentang alam" atau "cerita di balik pembuatan cendera mata" yang tidak akan ditemukan di buku pandu wisata.4. Mengunjungi Museum atau Situs Bersejarah Secara Mendalam     Daripada sekadar berfoto di depan museum atau candi, saya lebih suka menghabiskan waktu untuk membaca setiap informasi, mengamati detail arsitektur, dan membayangkan kembali kehidupan di masa lampau. Di situs sejarah seperti candi atau reruntuhan kuno, seringkali ada pemandu lokal yang bisa menjelaskan konteks sejarah, fungsi, dan makna filosofis dari setiap bagian bangunan. Ini mengubah kunjungan menjadi pelajaran sejarah yang hidup dan membuat saya lebih terhubung dengan masa lalu tempat tersebut.Melakukan kegiatan-kegiatan ini membuat perjalanan wisata menjadi lebih dari sekadar liburan, tetapi sebuah petualangan belajar dan merasakan langsung denyut kehidupan dan kekayaan budaya suatu tempat.

Answered by ibasnibos | 2025-07-16