VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In PPKn / Sekolah Menengah Pertama | 2025-07-21

buatkan cerita yang mencangkup semua nilai-nilai pancasila dari 1-5​

Asked by revaaver

Answer (3)

First integer: n Second integer: n+1 (n+1)=2(n)+9 n-8=2n -8=n -8=n -7=n+1 The two consecutive integers would be -8 and -7

Answered by ch33zymanjow | 2024-06-10

The two consecutive integers are -8 and -7. The smaller integer is -8 and the larger is -7. The larger integer is nine more than twice the smaller integer.
;

Answered by ch33zymanjow | 2024-10-02

Jawaban:Harmoni di Desa PelitaDi kaki gunung yang menjulang tinggi, terhampar Desa Pelita, sebuah tempat yang namanya benar-benar mencerminkan suasana di dalamnya. Desa ini dihuni oleh beragam suku dan agama, namun selalu disinari oleh Ketuhanan Yang Maha Esa. Setiap pagi, azan subuh bergema sahut-menyahut dengan lonceng gereja, disusul kidung-kidung pujian dari pura. Tak ada satupun warga yang merasa agamanya lebih unggul; mereka saling menghargai keyakinan masing-masing, bahkan sering mengadakan acara keagamaan bersama, seperti buka puasa bersama di balai desa yang dihadiri oleh seluruh warga, tanpa memandang latar belakang agama mereka.Suatu sore, Nenek Siti, seorang pengrajin batik yang sudah sepuh, jatuh sakit. Kabar ini menyebar cepat, dan tanpa diminta, warga desa bergotong royong. Pak Wayan, tetangga sebelah, segera memanggilkan tabib desa. Ibu Fatma dan Pak Budi, dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang tinggi, sigap menyiapkan bubur dan ramuan herbal. Mereka merawat Nenek Siti dengan penuh kasih sayang, memastikan semua kebutuhannya terpenuhi. Tak ada yang membedakan latar belakang Nenek Siti; yang ada hanyalah kepedulian tulus antar sesama manusia.Ketika musim panen tiba, sebuah masalah besar muncul. Sungai yang menjadi sumber irigasi utama desa tiba-tiba mengering. Kepanikan sempat melanda, namun Pak Lurah Adi dengan sigap mengumpulkan seluruh warga untuk bermusyawarah. Dalam suasana Persatuan Indonesia, mereka duduk bersama, tanpa membedakan status sosial atau asal-usul. Dari diskusi yang panjang, disepakati untuk membangun bendungan kecil secara swadaya. Seluruh warga bahu-membahu, tua muda, laki-laki dan perempuan, dengan semangat gotong royong yang luar biasa. Perbedaan suku dan agama justru menjadi kekuatan; masing-masing menyumbangkan keahlian dan tenaga mereka.Setelah bendungan selesai dan air kembali mengalir, hasil panen melimpah ruah. Namun, timbul perdebatan tentang bagaimana membagi hasil panen secara adil. Sebagian ingin menjual semuanya untuk keuntungan pribadi, sementara yang lain ingin memprioritaskan kebutuhan pangan desa terlebih dahulu. Melalui proses Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mereka kembali mengadakan musyawarah. Perwakilan dari setiap kelompok masyarakat menyampaikan aspirasinya. Pak Guru Anton, yang dikenal bijaksana, memberikan pandangan yang menyejukkan, mengajak semua pihak untuk melihat dari sudut pandang kepentingan bersama. Setelah perdebatan yang sehat dan terbuka, disepakati bahwa sebagian besar hasil panen akan disimpan sebagai cadangan pangan desa, dan sisanya baru dijual untuk kas desa yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas umum. Keputusan ini diambil berdasarkan musyawarah mufakat, mencerminkan kebijaksanaan bersama.Akhirnya, Desa Pelita berhasil menopang dirinya sendiri. Anak-anak bisa bersekolah dengan fasilitas yang layak, jalan desa menjadi lebih baik, dan setiap keluarga memiliki kecukupan pangan. Semua warga menikmati buah dari kerja keras dan kebersamaan mereka, merasakan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tidak ada lagi kesenjangan yang mencolok; mereka hidup dalam kesederhanaan namun penuh rasa syukur. Desa Pelita menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai Pancasila, ketika dihayati dan diamalkan, dapat menciptakan sebuah masyarakat yang harmonis, makmur, dan penuh kedamaian.

Answered by arifanisa2003 | 2025-07-21