2. Jelaskan kehidupan masa lalu dari kenangan orang yang kalian wawancarai mengenai kisah hidupnya, mengapa hal tersebut menjadi kisah yang menyenangkan? urakan​

Depends on your definition of "house". Technically it is possible to build a type of "shelter" But to build a real house, even a small shed, it is necessary to use at the very least basic math. Even if you were building and planning on the go, it would require some math. You need math to calculate how large of materials you would need, how much money, the length and width of the house, how much supplies you need etc.

Answered by Geekhawk | 2024-06-10

It could but it would be very wonky and dangerous to build

Answered by Laurencarver | 2024-06-10

A house cannot be designed effectively without mathematics. Math is crucial for dimensions, material calculations, cost estimations, structural integrity, and design efficiency. Therefore, whether simple or complex, any proper house design inherently involves mathematical principles.
;

Answered by Geekhawk | 2024-12-26

Jawaban:Saya mewawancarai seorang kakek bernama Pak Darto yang kini berusia 72 tahun. Beliau menceritakan kenangan masa lalunya saat masih kecil di desa. Pada waktu itu, kehidupan sangat sederhana. Ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki sejauh 5 km, dan sepulang sekolah langsung membantu orang tuanya di sawah. Meski hidup pas-pasan, ia merasa bahagia karena kebersamaan dengan keluarga sangat kuat. Setiap malam, mereka makan bersama sambil bercerita di bawah lampu minyak.Hal tersebut menjadi kisah yang menyenangkan karena Pak Darto merasakan kebahagiaan yang tidak tergantung pada harta, tetapi pada rasa syukur dan kebersamaan. Ia juga mengenang permainan tradisional bersama teman-temannya seperti gobak sodor, petak umpet, dan layangan—semua dilakukan tanpa gadget tapi tetap penuh tawa. Kisah ini mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa muncul dari hal-hal sederhana dan tulus.

Answered by nandarizkys717 | 2025-07-24