apa pengaruh letak astromis untuk Indonesia
Answer (4)
complementary angles: two angles that together make 90 deg. or an acute angle Probs the latter
Philip's new ray divides the right angle into two angles: either two acute angles if the ray is at the midpoint, or one acute angle and one obtuse angle if ray is not drawn through the midpoint.
Philip drew a right angle and then he drew a ray between the two rays of the right angle. This new ray can form two different angles depending on its position:
If the ray is drawn exactly through the midpoint of the right angle, it will form two 45-degree angles, which are both acute angles.
If the ray is not drawn through the midpoint, it will form one acute angle (less than 90 degrees) and one obtuse angle (more than 90 degrees but less than 180 degrees).
The kind of angle that the new ray forms with each of the original rays depends on the precise location of the new ray within the right angle.
Philip's new ray can form two types of angles depending on its position within the right angle: two acute angles if it's at the midpoint, or one acute and one obtuse angle if it's not. The right angle, measuring 90 degrees, can be bisected or divided into different angles based on the new ray's location. Thus, the angles formed will vary depending on how Philip positions the ray.
;
Jawaban:Pengaruh letak astronomis Indonesia sangat penting karena memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti iklim, waktu, dan keragaman hayati. Letak astronomis Indonesia adalah di antara 6° Lintang Utara (LU) – 11° Lintang Selatan (LS) dan 95° Bujur Timur (BT) – 141° Bujur Timur (BT).Berikut beberapa pengaruhnya:1. Iklim Tropis- Karena Indonesia berada di sekitar garis khatulistiwa, Indonesia memiliki iklim tropis.- Ciri iklim tropis:Suhu panas dan lembap sepanjang tahun.Curah hujan tinggi.Hanya memiliki dua musim: musim hujan dan musim kemarau.2. Waktu- Letak bujur menyebabkan Indonesia terbagi menjadi tiga zona waktu:WIB (Waktu Indonesia Barat): 105°–120° BTWITA (Waktu Indonesia Tengah): 120°–135° BTWIT (Waktu Indonesia Timur): 135°–141° BT3. Keanekaragaman HayatiLetaknya di daerah tropis membuat Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tinggi, termasuk hutan hujan tropis, flora, dan fauna yang beragam.4. Potensi PertanianSinar matahari sepanjang tahun dan curah hujan tinggi menjadikan wilayah Indonesia cocok untuk bercocok tanam, terutama padi, kelapa sawit, dan karet.5. Aktivitas MatahariLetak dekat khatulistiwa membuat Indonesia mengalami panas matahari sepanjang tahun, yang juga mendukung produksi energi surya dan pertumbuhan tanaman.Kesimpulan: Letak astronomis Indonesia sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim, pembagian waktu, keanekaragaman hayati, dan potensi sumber daya alam yang besar.
