Penjelasan:Oh, jadi kamu maubkita “buat kelompok”, “sewa baju adat”, terus “pentas di depan kelas pakai bahasa daerah”? Wah, ide yang luar biasa revolusioner ya, Bu, kayak kita ini semua punya waktu luang, duit nggak berseri, dan kemampuan multibahasa dari lahir! Mau kami pake bahasa daerah? Silakan Bu, tapi kalau saya kepleset ngomong terus dikira menghina adat, nanti siapa yang disalahin? Saya juga, kan? Pakaian daerah disewa? Oke Bu, mungkin Ibu pikir dompet kami dilengkapi dana CSR dari kementerian budaya ya?Dan oh, tentang "pementasan di depan kelas"? Wah, iya banget! Karena tidak ada yang lebih saya inginkan dalam hidup selain berdiri di depan teman-teman satu kelas, dipelototin kayak badut sirkus, pakai baju adat yang sempit, sambil salah-salah ngomong bahasa daerah yang bahkan saya dengar aja baru kemarin dari Google Translate.Mungkin besok-besok sekalian aja, Bu, kita suruh anak-anak bangun candi mini di lapangan, pakai batu asli dan upacara lengkap, biar makin "autentik".Terima kasih atas tugasnya, Bu. Sangat “mendidik” dan realistis.