Jawaban:3. Angin laut berbisik lembut di telinga, membawa aroma garam yang khas dan sedikit amis. Gelombang yang bergulung-gulung menghantam karang, menciptakan simfoni alam yang menenangkan. Matahari sore mulai merunduk, mewarnai langit dengan gradasi jingga, merah muda, dan ungu yang memukau. Cahaya senja itu memantul di permukaan air, menciptakan kilauan yang memesona. Di kejauhan, tampak siluet Gunung Merapi yang gagah berdiri, seolah menjaga pantai ini dari kejauhan.4. Di sepanjang pantai, para pedagang kaki lima menawarkan berbagai macam makanan dan minuman khas Yogyakarta. Suara tawar-menawar dan gelak tawa pengunjung menambah semarak suasana. Anak-anak bermain pasir dengan riang, membangun istana pasir yang kemudian hancur diterjang ombak. Pasir hitam vulkanik yang lembut terasa di bawah telapak kaki, memberikan sensasi unik yang berbeda dari pantai-pantai lain.5. Saya duduk di atas batu karang, menikmati semilir angin dan pemandangan yang menakjubkan. Debu-debu halus dari pasir hitam beterbangan, seakan menari mengikuti irama angin. Suara ombak yang terus menerus berdebur bagaikan sebuah mantra, menenangkan pikiran dan jiwa. Di saat-saat seperti ini, semua masalah dan beban hidup seakan sirna, tergantikan oleh kedamaian dan ketenangan yang luar biasa.6. Keindahan Pantai Parangtritis bukan hanya terletak pada panorama alamnya yang memukau, tetapi juga pada suasana mistis yang menyelimuti tempat ini. Banyak cerita dan legenda yang beredar tentang pantai ini, menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Bagi saya, Parangtritis adalah tempat yang istimewa, tempat di mana saya bisa melepas penat dan menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Suasana syahdu di pantai ini selalu membekas di hati dan selalu ingin kembali lagi.7. Matahari telah tenggelam di ufuk barat, meninggalkan langit yang gelap namun tetap indah dengan taburan bintang. Waktu untuk pulang telah tiba, namun kenangan indah di Pantai Parangtritis akan selalu saya simpan dalam hati. Sampai jumpa lagi, Parangtritis!