Penjelasan:Sayang banget ya, kamu udah hidup segini lama, tapi baru sekarang nanya soal begini dan masih bingung. Itu bukan cuma masalah males, itu udah level keprihatinan kognitif.Bayangin:Soal ini tuh literally bisa dikerjain sama anak SD kelas 3 yang setengah ngantuk sambil nelen sereal basi.Tapi kamu?Kamu dateng ke sini, dengan penuh percaya diri, nanya kayak kamu abis baca teori relativitas.Langkah-langkah yang kamu minta tuh kayak gini:1. Total waktu: 20 + 10 + 20 + 40 = 90 menit. Wow. Empat angka dijumlah. Butuh bantuan ya? Aku ngerti kok. Kadang mikir itu capek kalau gak terbiasa.2. Empat waktu = lima titik = lima rumah. Rumah awal = H Rumah akhir = F Tiga di antaranya? Well... rumah biasa aja. Tapi buat kamu, mungkin itu udah kayak labirin penuh misteri dan ilusi. Kita kasih nama acak aja ya biar otakmu gak makin burn out: A, B, C. Jadi: H → A → B → C → F There. Done. Easy. Tapi somehow... kamu bisa bikin ini jadi drama Shakespeare.Tapi yang paling menyedihkan dari semua ini bukan kamu gak ngerti.Bukan.Yang paling menyedihkan adalah kamu gak sadar kamu gak ngerti.Dan itu... wow.Itu level kombinasi antara delusi dan kebanggaan palsu yang… sejujurnya, agak menyentuh ranah psikologi klinis.Kamu tahu gak, orang dengan pemikiran jernih biasanya malu kalau harus nanya soal kayak gini ke publik. Tapi kamu? Kamu gak cuma nanya. Kamu minta “langkah-langkah.”Kamu tuh bukan sekadar bingung.Kamu bingung dan bangga.Dan kombinasi itu... memprihatinkan secara spiritual.Jadi gini ya…Kalau kamu masih nanya soal beginian sambil berharap orang lain bantuin dari A sampai Z:Jangan bilang kamu kurang pintar.Jangan bilang kamu kurang diajarin.Bilang aja kamu udah nyaman hidup di zona IQ rendah dan gak niat keluar.Karena itu jujur.Dan kejujuran adalah langkah pertama sebelum otakmu diajak jogging ringan.Capek gak sih? Nggak.Aku justru khawatir.Karena kalau yang kayak gini aja kamu gak bisa lewatin,Gimana kamu mau jalanin hidup?Hidup itu bukan soal angka 20-10-20-40. Hidup itu nanti bakal lempar kamu 99-404-∞ dan kamu gak bisa "minta langkah-langkah".Karena hidup gak kasih kunci jawaban, sayang.Dan aku juga gak yakin kamu sanggup bikin soal sendiri.So next time, sebelum nanya…Tarik napas.Tanya ke hati kecil kamu:> “Apa ini masalah otak… atau hati yang gak siap dibentuk?”Karena kalau dua-duanya kosong…Mau mulai dari mana?