Resume: Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC)ProfilNama Resmi: Vereenigde Oostindische Compagnie (Perserikatan Maskapai Hindia Timur)Didirikan: 20 Maret 1602Dibubarkan: 31 Desember 1799Tipe: Perusahaan dagang semi-pemerintah (kongsi dagang)Kantor Pusat: Amsterdam, Belanda (Heeren XVII); Batavia (kini Jakarta), Hindia Belanda (Gubernur Jenderal)Tujuan Utama: Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Asia, terutama dari Kepulauan Nusantara.Riwayat Operasi & Kebangkitan (1602-1619)VOC didirikan oleh pemerintah Belanda dengan menyatukan beberapa perusahaan dagang kecil untuk mengakhiri persaingan internal dan menciptakan kekuatan dagang yang mampu melawan Spanyol dan Portugis. VOC diberikan hak istimewa (hak oktroi) yang luar biasa, seperti memiliki tentara sendiri, mencetak mata uang, menyatakan perang, dan membuat perjanjian dengan penguasa lokal. Di bawah Gubernur Jenderal pertama, Pieter Both, VOC mulai membangun pos dagang di Ambon. Puncak dari fase awal ini adalah ketika Jan Pieterszoon Coen menaklukkan Jayakarta pada tahun 1619 dan mendirikan Batavia sebagai pusat administrasi dan perdagangan VOC di Asia.Puncak Kejayaan (1619-1700)Selama abad ke-17, VOC mencapai puncak kekuasaannya dan menjadi perusahaan multinasional pertama dan terkaya di dunia.Monopoli: VOC berhasil memonopoli perdagangan cengkih, pala, dan fuli dengan cara-cara kejam, termasuk Pelayaran Hongi (patroli untuk memusnahkan tanaman rempah di luar wilayah kontrol VOC) dan ekstirpasi (pemusnahan penduduk lokal seperti di Kepulauan Banda).Ekspansi Wilayah: Kekuasaan VOC meluas ke berbagai wilayah di Nusantara, seperti Malaka, Makassar, dan pesisir Jawa melalui intervensi politik dan militer terhadap kerajaan-kerajaan lokal.Sistem Tanam Paksa: VOC menerapkan sistem penanaman wajib untuk komoditas ekspor seperti kopi dan tebu, yang menjadi cikal bakal sistem tanam paksa di kemudian hari.Kemunduran (1700-1798)Memasuki abad ke-18, VOC mulai mengalami kemunduran drastis yang disebabkan oleh beberapa faktor:Korupsi Merajalela: Pegawai VOC di semua tingkatan, dari level rendah hingga pejabat tinggi, melakukan korupsi besar-besaran untuk keuntungan pribadi. VOC bahkan sering diplesetkan menjadi Vergaan Onder Corruptie (Hancur Karena Korupsi).Biaya Perang yang Tinggi: VOC terus-menerus terlibat dalam perang untuk menaklukkan perlawanan lokal (misalnya Perang Geger Pecinan dan Perang Suksesi Jawa), yang menguras kas perusahaan.Utang yang Menumpuk: Akibat korupsi dan biaya perang, utang VOC membengkak hingga tidak terkendali.Persaingan Dagang: Persaingan dengan kongsi dagang lain, terutama East India Company (EIC) dari Inggris, semakin ketat.Perubahan Politik di Eropa: Invasi Prancis ke Belanda pada akhir abad ke-18 membuat posisi politik dan keuangan VOC semakin sulit.Pembubaran (1799)Karena bangkrut dan tidak dapat diselamatkan lagi, hak oktroi VOC tidak diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC secara resmi dibubarkan oleh pemerintah Republik Batavia (pemerintahan boneka Prancis di Belanda). Seluruh aset, wilayah kekuasaan, dan utang VOC yang sangat besar diambil alih oleh pemerintah Belanda, yang kemudian menjadi cikal bakal Pemerintahan Hindia Belanda.