Contoh penerapan fondasi berpikir komputasional abstraksi dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita membaca dan menggunakan peta rute transportasi umum, seperti peta KRL Commuter Line atau Bus TransJakarta.PembahasanAbstraksi merupakan salah satu dari empat pilar utama berpikir komputasional, yang berfokus pada proses menyaring informasi kompleks dan menyembunyikan detail-detail yang tidak relevan. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan suatu masalah sehingga kita dapat lebih mudah fokus pada aspek-aspek penting yang dibutuhkan untuk menemukan solusi. Dalam praktiknya, abstraksi berarti kita membuat sebuah model atau representasi sederhana dari sesuatu yang rumit.Peta rute transportasi umum adalah wujud nyata dari penerapan abstraksi yang sangat baik. Jika Anda perhatikan, peta tersebut tidaklah menggambarkan kondisi geografis yang sesungguhnya. Peta itu tidak menampilkan setiap tikungan rel kereta, setiap bangunan yang dilewati, atau jarak antarstasiun dalam skala yang presisi. Semua detail rumit tersebut sengaja dihilangkan atau disembunyikan karena informasi itu tidak penting bagi pengguna yang ingin bepergian.Informasi yang disajikan dalam peta tersebut adalah hasil dari proses abstraksi, di mana hanya detail-detail esensial yang dipertahankan. Informasi penting tersebut meliputi: nama setiap stasiun atau halte, urutan stasiun secara sekuensial, jalur-jalur yang ditandai dengan warna berbeda untuk kemudahan identifikasi, serta titik-titik persimpangan (stasiun transit) di mana penumpang bisa berpindah jalur. Inilah satu-satunya data yang benar-benar dibutuhkan oleh penumpang untuk merencanakan perjalanannya.Tujuan utama dari abstraksi pada peta ini adalah untuk efisiensi pengambilan keputusan. Dengan menyembunyikan kompleksitas dunia nyata, seorang penumpang dapat dengan cepat memahami keseluruhan sistem transportasi, merencanakan rute dari titik A ke titik B, mengetahui di mana ia harus transit, dan memperkirakan perjalanannya tanpa terganggu oleh detail yang tidak perlu. Peta menjadi model yang sederhana dan efektif untuk menyelesaikan masalah "bagaimana cara saya sampai ke tujuan?".Kesimpulannya, contoh peta rute transportasi ini menunjukkan bagaimana abstraksi membantu kita mengelola informasi yang sangat kompleks dalam kehidupan sehari-hari. Kita secara tidak sadar menggunakan kemampuan ini untuk menyederhanakan masalah dengan fokus pada inti persoalan. Sama seperti seorang programmer yang membuat kelas atau fungsi untuk menyembunyikan detail implementasi yang rumit, kita menggunakan peta sebagai "fungsi" untuk menavigasi kota, membuktikan bahwa berpikir komputasional adalah keahlian yang relevan dan sangat berguna bagi semua orang.