VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In PPKn / Sekolah Menengah Atas | 2025-08-03

Tindakan seseorang yang mencerminkan pengamalan Pancasila, bila dilakukan secara terus-menerus, dapat menginspirasi orang lain dan masyarakat sekitar untuk melakukan hal yang sama. Uraikan penjelasan kalian terkait pernyataan tersebut.​

Asked by aqilakpj2025

Answer (1)

Pernyataan tersebut sangat tepat karena pengamalan Pancasila yang konsisten oleh seorang individu pada dasarnya menciptakan efek keteladanan (role modeling) dan menumbuhkan norma sosial positif di lingkungannya. Tindakan nyata yang berulang memiliki daya pengaruh yang jauh lebih kuat daripada sekadar ucapan atau nasihat, karena ia membuktikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, sehingga secara alamiah menggerakkan orang lain untuk ikut menirunya.PembahasanKeteladanan adalah kunci utama dalam proses inspirasi ini. Manusia secara naluriah merupakan makhluk sosial yang belajar dengan cara mengamati dan meniru (teori pembelajaran sosial). Ketika seseorang secara nyata dan terus-menerus menunjukkan sikap toleransi antarumat beragama (Sila ke-1), adil dalam memperlakukan tetangga tanpa memandang status (Sila ke-2), atau aktif dalam kegiatan gotong royong (Sila ke-3 dan ke-5), ia sedang menjadi contoh hidup. Nilai-nilai Pancasila yang tadinya bersifat abstrak menjadi konkret dan mudah dipahami melalui tindakannya, menunjukkan kepada orang lain bahwa "beginilah cara mempraktikkannya".Konsistensi mengubah sebuah tindakan menjadi sebuah karakter yang dipercaya. Jika seseorang hanya berbuat baik sesekali, tindakannya bisa dianggap sebagai anomali atau bahkan untuk mencari pujian. Namun, ketika tindakan tersebut dilakukan secara terus-menerus, ia membangun sebuah reputasi dan integritas. Orang lain akan melihat bahwa perilaku tersebut adalah cerminan asli dari prinsip yang dipegang teguh. Konsistensi inilah yang menumbuhkan rasa hormat dan kepercayaan dari lingkungan sekitar, membuat orang lain lebih terbuka untuk menerima dan bahkan mengikuti ajakan atau pengaruh positif dari individu tersebut.Dampak Sosial dari tindakan individu ini bekerja seperti efek riak air. Satu tindakan positif yang konsisten dari satu orang akan dilihat dan mungkin ditiru oleh beberapa orang terdekatnya. Kemudian, beberapa orang ini akan memengaruhi lingkaran pertemanan mereka masing-masing. Lama-kelamaan, perilaku yang awalnya bersifat personal ini dapat berkembang menjadi sebuah kebiasaan kolektif atau bahkan norma sosial baru di dalam komunitas. Misalnya, kebiasaan satu orang membuang sampah pada tempatnya secara konsisten dapat menyadarkan tetangga, dan pada akhirnya menciptakan lingkungan RT yang bersih karena kesadaran bersama.Internalisasi adalah tahap lebih lanjut di mana orang lain tidak hanya sekadar meniru perilaku, tetapi mulai memahami dan meyakini nilai yang mendasarinya. Ketika masyarakat melihat dampak positif dari pengamalan nilai-nilai Pancasila—misalnya lingkungan menjadi lebih aman, rukun, dan saling membantu—mereka akan mulai menyerap nilai-nilai tersebut ke dalam sistem keyakinan mereka sendiri. Proses ini mengubah motivasi dari yang tadinya "ikut-ikutan" menjadi sebuah kesadaran internal bahwa memang beginilah cara hidup bermasyarakat yang baik dan benar sesuai dengan jati diri bangsa.Contoh Konkret dapat kita lihat pada sosok seorang pedagang yang dikenal selalu jujur dalam menimbang dan tidak pernah mengambil keuntungan berlebihan (pengamalan Sila ke-2 dan ke-5). Awalnya, kejujurannya hanya menarik pelanggan untuk datang kepadanya. Namun, secara konsisten, perilakunya menjadi buah bibir. Pedagang lain di sekitarnya mungkin akan merasa malu atau terinspirasi untuk ikut berlaku jujur agar tidak kehilangan pelanggan. Lama-kelamaan, "kejujuran dalam berdagang" bisa menjadi standar baru di area pasar tersebut, yang semuanya berawal dari tindakan konsisten satu orang.

Answered by tegaru89 | 2025-08-03