1. Auguste ComteBagaimana menurutnya: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat secara ilmiah dengan metode observasi, eksperimen, dan perbandingan.Bagaimana lahirnya: Comte menganggap sosiologi lahir karena kebutuhan memahami keteraturan sosial setelah revolusi besar di Eropa, seperti Revolusi Prancis. Ia menyebut sosiologi sebagai “Queen of Sciences” (ratu ilmu pengetahuan).2. Ibnu KhaldunBagaimana menurutnya: Sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat, peradaban, dan perubahan sosial. Ia menekankan pentingnya mempelajari sebab-akibat dalam perkembangan masyarakat.Bagaimana lahirnya: Menurut Ibnu Khaldun, sosiologi lahir dari kebutuhan memahami dinamika peradaban, khususnya mengapa sebuah bangsa bisa maju lalu runtuh. Pemikirannya tertuang dalam kitab Muqaddimah.3. Émile DurkheimBagaimana menurutnya: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial, yaitu cara berpikir, bertindak, dan merasa yang berada di luar individu namun memengaruhi perilaku mereka.Bagaimana lahirnya: Durkheim melihat sosiologi lahir dari kebutuhan mempelajari keteraturan sosial secara ilmiah, terpisah dari filsafat dan psikologi.4. Karl MarxBagaimana menurutnya: Sosiologi mempelajari hubungan sosial terutama dalam konteks kelas, ekonomi, dan konflik. Ia menekankan peran ekonomi dalam membentuk struktur sosial.Bagaimana lahirnya: Menurut Marx, sosiologi lahir dari realitas adanya pertentangan kelas di masyarakat. Ia melihat ilmu ini sebagai alat memahami dan mengubah kondisi sosial-ekonomi.5. Max WeberBagaimana menurutnya: Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memahami tindakan sosial dengan melihat makna yang diberikan individu terhadap tindakannya.Bagaimana lahirnya: Weber menilai sosiologi lahir karena perlunya memahami makna subjektif tindakan manusia, bukan hanya struktur sosial. Ia memperkenalkan metode verstehen (pemahaman mendalam).