VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In IPS / Sekolah Menengah Atas | 2025-08-04

cerita kan pengalaman mu tentang seseorang yang bersikap jujur walaupun itu sulit dilakukan

Asked by pwincentiak

Answer (1)

Salah satu pengalaman paling berkesan tentang kejujuran yang pernah saya saksikan terjadi beberapa tahun lalu di sebuah toko buku kecil di Surakarta. Waktu itu sekitar pukul sembilan malam, dan saya adalah salah satu dari sedikit pengunjung yang tersisa. Saya membeli beberapa buku untuk referensi kuliah dengan total harga Rp 185.000. Saya membayar dengan dua lembar uang seratus ribuan (Rp 200.000) dan seharusnya menerima kembalian Rp 15.000.Kasir yang melayani saya, seorang pemuda yang tampak lelah bernama Mas Andi, dengan sigap memberikan kembalian. Tanpa berpikir panjang, saya langsung memasukkan uang kembalian itu ke saku dan berbalik untuk pergi. Belum sampai saya di pintu, Mas Andi memanggil saya dengan suara sedikit ragu, "Mas, mohon maaf, sebentar!"Saya berhenti dan kembali ke mejanya. Ia berkata, "Maaf, Mas, tadi saya salah memberikan kembalian." Ia menunjuk ke laci kasirnya yang terbuka. "Seharusnya kembaliannya lima belas ribu, tapi tadi sepertinya saya keliru ambil dan memberikan enam puluh lima ribu." Saya tertegun sejenak, lalu merogoh saku saya. Benar saja, ada satu lembar uang lima puluh ribuan dan beberapa lembar uang lainnya. Dengan mudah ia bisa membiarkan saya pergi, dan mungkin tidak akan ada yang sadar. Toko sudah sepi dan saya pun tidak menghitungnya. Namun, ia memilih untuk memanggil saya kembali demi mengembalikan uang yang bukan haknya. Saya mengembalikan uang Rp 50.000 itu sambil mengucapkan terima kasih yang tulus, bukan karena uangnya, tetapi karena kejujurannya yang luar biasa.PembahasanSituasi yang dihadapi oleh Mas Andi saat itu sesungguhnya memberikan celah yang sangat besar untuk berbuat tidak jujur. Kondisi toko yang sepi menjelang tutup, saya sebagai pelanggan yang terlihat terburu-buru dan tidak teliti, serta nominal uang yang cukup signifikan (Rp 50.000 bisa jadi sangat berarti bagi pendapatannya) adalah faktor-faktor pendorong yang membuat tindakan diam menjadi pilihan yang paling mudah dan menguntungkan secara materi. Kesulitan untuk bersikap jujur muncul dari godaan dan kesempatan yang hadir di depan mata.Integritas adalah kata kunci yang paling tepat untuk menggambarkan tindakan Mas Andi. Integritas adalah konsistensi antara apa yang diyakini (nilai-nilai kebaikan dan kejujuran) dengan apa yang dilakukan, terutama ketika tidak ada seorang pun yang mengawasi. Ia bisa saja berdalih bahwa itu adalah keteledoran saya sebagai pembeli. Namun, ia memilih untuk mendengarkan hati nuraninya. Kejujuran yang ia tunjukkan bukanlah karena takut ketahuan, melainkan karena panggilan dari dalam dirinya untuk melakukan hal yang benar, sebuah cerminan karakter yang kokoh.Dilema moral pasti terjadi dalam benak Mas Andi, meskipun mungkin hanya berlangsung beberapa detik. Di satu sisi, ada kebutuhan atau keinginan pribadi yang bisa terpenuhi dengan uang tambahan tersebut. Di sisi lain, ada sebuah prinsip bahwa mengambil yang bukan haknya adalah salah. Keputusannya untuk memanggil saya kembali adalah kemenangan prinsip atas godaan. Inilah yang dimaksud dengan "sulit dilakukan"; kesulitan itu bukan pada tindakan fisiknya (memanggil orang), melainkan pada pertarungan internal untuk mengalahkan ego dan kepentingan sesaat demi mempertahankan sebuah nilai luhur.Dampak dari kejujurannya jauh melampaui sekadar pengembalian uang sebesar Rp 50.000. Bagi saya pribadi, tindakan tersebut menjadi sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga dan menginspirasi. Ia memperkuat keyakinan saya bahwa masih banyak orang baik dan jujur di sekitar kita. Tindakan itu membangun sebuah kepercayaan dan rasa hormat yang mendalam. Bagi Mas Andi sendiri, meskipun ia "kehilangan" uang yang bisa saja ia simpan, ia telah mempertahankan sesuatu yang jauh lebih tak ternilai: harga diri dan ketenangan batin.Refleksi dari pengalaman ini mengajarkan bahwa kejujuran sejati diuji bukan saat kita diawasi, melainkan saat kita memiliki kesempatan penuh untuk berbuat curang namun memilih untuk tidak melakukannya. Karakter seseorang tidak dibentuk oleh peristiwa-peristiwa besar, tetapi oleh pilihan-pilihan kecil yang konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Kisah Mas Andi di toko buku malam itu adalah bukti nyata bahwa kejujuran, walaupun terkadang sulit dan terasa merugikan dalam jangka pendek, adalah fondasi dari martabat manusia yang sesungguhnya.

Answered by tegaru89 | 2025-08-04