Berdasarkan teori sosiologi, Teori Konflik dan Teori Fungsionalisme Struktural memiliki perbedaan mendasar dalam melihat bagaimana masyarakat bekerja. Berikut adalah faktor-faktor pembeda utama antara kedua teori tersebut.Ringkasan Teori * Teori Fungsionalisme Struktural: Memandang masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung dan bekerja sama untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas sosial. Setiap institusi (keluarga, pendidikan, agama, dll.) memiliki peran atau fungsi spesifik untuk mempertahankan keteraturan sosial. * Teori Konflik: Memandang masyarakat sebagai arena pertarungan atau perebutan sumber daya yang langka (kekuasaan, kekayaan, status). Menurut teori ini, masyarakat dipenuhi oleh ketidaksetaraan dan pertentangan antara kelompok dominan (yang memiliki kekuasaan) dan kelompok subordinat (yang tertindas).Faktor Pembeda (Differentiating Factors)| Aspek Pembeda | Teori Fungsionalisme Struktural | Teori Konflik ||---|---|---|| Pandangan tentang Masyarakat | Masyarakat stabil, harmonis, dan terintegrasi oleh konsensus nilai. | Masyarakat dinamis, penuh ketegangan, dan terpecah belah oleh ketidaksetaraan. || Peran Konflik | Konflik dianggap sebagai disfungsi atau patologi sosial yang mengancam stabilitas dan harmoni masyarakat. | Konflik dianggap sebagai fitur yang normal dan esensial dalam masyarakat. Konflik adalah mesin utama perubahan sosial. || Sumber Keteraturan Sosial | Keteraturan sosial dipertahankan melalui konsensus, nilai-nilai bersama, dan kerja sama antar anggota masyarakat. | Keteraturan sosial dipertahankan melalui koersi (paksaan) dan kekuasaan yang dimiliki oleh kelompok dominan. || Fokus Analisis | Fokus pada fungsi institusi sosial dan peran mereka dalam menjaga keseimbangan sistem. | Fokus pada kelas sosial, ketidaksetaraan, dan hubungan kekuasaan yang tidak seimbang. || Perubahan Sosial | Perubahan sosial dipandang sebagai proses yang bertahap (evolusioner) dan bertujuan untuk mengembalikan masyarakat ke keadaan seimbang. | Perubahan sosial dipandang sebagai hasil dari revolusi atau pergolakan yang terjadi ketika kelompok subordinat menantang kekuasaan kelompok dominan. |