Jawaban: 1. Soekarno➤ a. Gaya kepemimpinan otoriter (Masa Demokrasi Terpimpin)Soekarno membubarkan parlemen hasil pemilu 1955 dan menggantikannya dengan DPR-GR yang ditunjuk langsung olehnya.Ia menetapkan Demokrasi Terpimpin (1959–1965) yang justru memberi kekuasaan sangat besar pada presiden dan membungkam oposisi.➤ b. Dekat dengan PKI (Partai Komunis Indonesia)Soekarno dianggap terlalu memberi ruang kepada PKI, bahkan menggunakan slogan NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis).Hal ini menjadi salah satu pemicu ketegangan yang berujung pada peristiwa G30S 1965.➤ c. Krisis ekonomi dan inflasi parahDi akhir masa jabatannya, Indonesia mengalami hiperinflasi hingga 600%, kelangkaan barang, dan utang luar negeri yang tinggi.Fokus terlalu banyak ke pembangunan monumen dan politik luar negeri.--- 2. Mohammad Hatta➤ a. Ketegangan dengan SoekarnoHatta sering tidak sepaham dengan Soekarno, terutama dalam soal kedekatan dengan PKI dan arah demokrasi terpimpin.Akhirnya Hatta mundur dari jabatan wakil presiden pada 1956 karena kecewa terhadap kebijakan Soekarno yang makin otoriter.➤ b. Kurang populisHatta dikenal sangat rasional dan akademis, tapi kadang tidak dekat dengan rakyat secara emosional seperti Soekarno.Kebijakannya sering dinilai terlalu teknokratis dan kaku.Penjelasan: Kesimpulan:Soekarno dan Hatta adalah tokoh besar pendiri bangsa. Namun sebagai manusia, mereka juga memiliki sisi kontroversial atau kekurangan.Mempelajari "sisi gelap" ini penting agar kita bisa belajar dari sejarah secara jujur dan objektif, tanpa menutupi kenyataan.