Wawancara Tentang Sila Pertama Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”Nama Pewawancara: ZaydNama Narasumber: Bapak Andi Setiawan, S.Pd (Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)Tempat: Ruang Guru SMP Negeri 3Waktu: Senin, 5 Agustus 2025 pukul 10.00 WIB---Zayd:Selamat pagi, Pak Andi. Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai. Saya ingin bertanya mengenai sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.Pak Andi:Selamat pagi juga, Zayd. Sama-sama, saya senang bisa membantu. Silakan, mau tanya apa?Zayd:Pertama, Pak, apa makna dari sila pertama Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”?Pak Andi:Makna dari sila pertama adalah bahwa bangsa Indonesia percaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sila ini menjadi dasar spiritual dan moral bagi seluruh kehidupan bangsa Indonesia. Artinya, setiap warga negara bebas memeluk dan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing. Negara juga berkewajiban melindungi hak-hak tersebut.Zayd:Apakah sila pertama hanya berlaku untuk umat agama tertentu, Pak?Pak Andi:Tidak, tentu saja tidak. Sila pertama berlaku untuk semua umat beragama yang diakui di Indonesia. Sila ini menjunjung tinggi toleransi, saling menghormati, dan menghargai keberagaman agama. Jadi tidak boleh ada paksaan dalam beragama.Zayd:Lalu, bagaimana bentuk penerapan sila pertama ini dalam kehidupan sehari-hari?Pak Andi:Banyak, Zayd. Misalnya, kita rajin beribadah sesuai ajaran agama kita, tidak mengganggu ibadah orang lain, dan menghormati hari-hari besar keagamaan teman kita yang berbeda keyakinan. Contoh kecil lainnya adalah tidak mengejek atau merendahkan agama orang lain, serta menjalin pertemanan tanpa membedakan agama.Zayd:Di lingkungan sekolah, bagaimana contoh penerapan sila pertama itu, Pak?Pak Andi:Di sekolah, kita bisa melihatnya lewat kegiatan keagamaan yang diberikan sesuai agama siswa masing-masing. Sekolah memberi ruang untuk pembinaan rohani, seperti pelajaran agama, peringatan hari besar agama, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kita juga diajarkan untuk tidak membuat perpecahan karena perbedaan agama.Zayd:Mengapa menurut Bapak, sila ini ditempatkan sebagai sila pertama dalam Pancasila?Pak Andi:Itu karena keyakinan kepada Tuhan adalah dasar utama bagi kehidupan manusia dan negara. Dengan berketuhanan, manusia diharapkan bersikap jujur, adil, dan berbuat baik. Sila ini menjadi fondasi moral dalam membangun bangsa yang bermartabat dan beradab.Zayd:Apakah ada tantangan dalam menerapkan sila ini di masyarakat?Pak Andi:Tentu saja ada. Salah satu tantangannya adalah masih adanya intoleransi, diskriminasi, dan kurangnya pemahaman tentang keberagaman agama. Oleh karena itu, penting bagi kita semua, khususnya generasi muda, untuk terus belajar tentang toleransi dan menghargai perbedaan.Zayd:Apa pesan Bapak untuk anak-anak muda agar bisa mengamalkan sila pertama dengan baik?Pak Andi:Pesan saya, cintailah perdamaian dan keberagaman. Jangan terprovokasi oleh hal-hal yang bisa memecah belah. Tunjukkan bahwa kamu bisa hidup berdampingan, saling menghargai, dan tetap berpegang pada iman serta toleransi. Jadilah generasi yang berakhlak dan menjunjung nilai-nilai Pancasila.Zayd:Terima kasih banyak, Pak Andi, atas wawancaranya. Penjelasannya sangat jelas dan membantu saya memahami lebih dalam tentang sila pertama.Pak Andi:Sama-sama, Zayd. Terus belajar dan amalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupanmu ya.#유용하길 바라며 가장 현명한 답변으로 표시하세요. #Hope this helps and mark this as the smartest answer.#semoga bermanfaat dan harap tandai sebagai jawaban paling cerdas.