sistem organisasi di bali?
Answer (1)
Sistem organisasi di Bali itu unik karena memadukan unsur pemerintahan formal Indonesia dengan sistem adat dan keagamaan yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Intinya, di Bali ada dua jalur organisasi yang berjalan beriringan:1. Sistem Pemerintahan Formal (Administrasi Negara)Sama seperti daerah lain di Indonesia, Bali mengikuti struktur pemerintahan resmi:Provinsi (Bali)Kabupaten/Kota (contoh: Denpasar, Badung, Gianyar, dll.)KecamatanDesa/KelurahanRT/RWNamun, di Bali desa bisa punya dua peran:Desa Dinas → yang diakui pemerintah secara administratif, mengurus layanan publik seperti KTP, jalan, administrasi umum.Kelurahan → di wilayah perkotaan.2. Sistem Adat & Keagamaan (Desa Adat / Pakraman)Ini yang bikin Bali berbeda. Desa Adat punya kekuasaan sendiri di bidang adat, budaya, dan agama Hindu Bali.Strukturnya:Bendesa Adat → pemimpin desa adat.Prajuru Adat → pengurus harian (bendahara, sekretaris, keamanan, dll.).Banjar Adat → unit komunitas terkecil, biasanya mengatur urusan sehari-hari warga.Krama Desa → warga desa adat.Tugas Desa Adat:Mengatur upacara keagamaan (odalan, Galungan, Kuningan, Nyepi).Menjaga kearifan lokal.Mengatur hukum adat (awig-awig).Mengatur penggunaan pura, tanah, dan tradisi setempat.3. BanjarBanjar adalah organisasi sosial di tingkat komunitas (sekitar 50-100 KK) dan menjadi pusat aktivitas warga:Ada Banjar Adat (urusan adat).Ada Banjar Dinas (urusan pemerintahan kecil).Warga wajib ikut gotong royong (ngayah) saat ada upacara.4. SubakOrganisasi khusus pertanian sawah di Bali, mengatur irigasi dan jadwal tanam panen. Dipimpin Pekaseh.Diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.Berhubungan erat dengan pura subak (Pura Ulun Suwi atau Pura Bedugul).5. SekaaKelompok kecil berbasis minat atau tugas tertentu, misalnya:Sekaa Teruna/Teruni → organisasi pemuda.Sekaa Gong → grup gamelan.Sekaa Santi → kelompok paduan suara keagamaan.Sekaa Truna Yowana → gabungan pemuda adat.Kalau mau gampang diingat:Pemerintahan formal mengurus administrasi negara, sedangkan organisasi adat mengurus kehidupan sosial, budaya, dan agama. Keduanya saling tumpang tindih tapi tetap koordinasi, sehingga Bali bisa menjaga tradisi tanpa meninggalkan sistem nasional.
