Setelah didengarkan beberapa kali, sebuah penggalan instrumen musik dapat digambarkan sebagai bentuk atau komposisi (Opsi C.) karena musik memiliki struktur yang bisa dikenali secara bertahap oleh pendengar. Saat kita mendengarkan musik berulang kali, kita mulai memahami pola-pola yang muncul, seperti alur melodi, ritme yang berulang dan dinamika suara. Semua elemen ini membentuk suatu kesatuan yang disebut komposisi. Bentuk dalam musik bukan berarti bentuk fisik, melainkan representasi abstrak dari susunan bunyi yang saling berkaitan. Oleh karena itu, istilah bentuk atau komposisi mencerminkan pemahaman terhadap struktur dan isi musik secara keseluruhan, bukan hanya elemen visual seperti garis atau bidang. Ini menjadikan pilihan tersebut paling tepat dalam konteks analisis musik.