Jawaban:Langkah 1 – Amati (Kelompok)1. Apakah teman-teman atau orang-orang di sekitarku sudah terpengaruh oleh gaya hidup konsumerisme?Jawaban: Ada yang terpengaruh dan ada yang tidak terpengaruh.Alasan:Terpengaruh: Mereka membeli barang hanya karena merk terkenal atau sedang tren, meskipun barang lama masih bisa dipakai. Contohnya, beli ponsel baru setiap ada model terbaru walaupun ponsel lama masih berfungsi.Tidak terpengaruh: Mereka membeli barang berdasarkan kebutuhan dan fungsi, bukan karena merk atau tren. Misalnya, tetap memakai tas lama selama masih kuat dan layak pakai.2. Bagaimana pendapat mereka tentang konsumerisme?Teman 1: Konsumerisme itu bisa merugikan karena membuat kita boros dan uang terbuang untuk barang yang tidak dibutuhkan.Teman 2: Konsumerisme membuat orang lebih mementingkan gengsi daripada fungsi barang, sehingga kadang jadi pamer.Teman 3: Konsumerisme harus dihindari supaya kita bisa menabung dan membeli barang yang benar-benar bermanfaat.---Langkah 2 – Catat (Mandiri)Hasil catatan dari pengamatan:Di lingkungan sekolah, sebagian teman sering membeli barang bermerek atau mengikuti tren terbaru walaupun barang sebelumnya masih bagus.Ada juga yang lebih memilih barang lokal atau yang harganya lebih murah tapi tetap berkualitas.Pendapat teman-teman tentang konsumerisme bervariasi, tapi sebagian besar setuju bahwa konsumerisme berlebihan bisa merugikan.---Langkah 3 – Diskusi (Kelas)Hasil diskusi:Kesimpulan: Konsumerisme adalah gaya hidup yang menilai barang dari merk dan harga, bukan dari fungsi atau manfaatnya.Dampak negatif konsumerisme: membuat boros, sulit membedakan kebutuhan dan keinginan, memicu perilaku konsumtif, dan bisa menimbulkan kesenjangan sosial.Cara menghindari konsumerisme: membeli barang sesuai kebutuhan, mempertimbangkan kualitas dan fungsi, membandingkan harga sebelum membeli, serta tidak mudah tergoda oleh iklan atau tren.