Dekomposisi dalam berpikir komputasional adalah strategi memecah masalah yang besar dan kompleks menjadi beberapa bagian (sub-masalah) yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini memungkinkan kita untuk fokus menyelesaikan setiap bagian satu per satu secara sistematis. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya dalam berbagai persoalan.Apa itu Dekomposisi? Dekomposisi adalah langkah pertama dan salah satu yang terpenting dalam berpikir komputasional. Bayangkan Anda diberi tugas untuk merakit sebuah lemari yang masih berada di dalam kotak. Anda tidak bisa langsung merakitnya menjadi satu kesatuan. Anda harus memecahnya menjadi langkah-langkah kecil: membuka kotak, mengidentifikasi setiap panel, merakit laci, memasang dinding samping, dan seterusnya. Proses memecah tugas besar ("merakit lemari") menjadi tugas-tugas kecil inilah yang disebut dekomposisi.Contoh Penerapan Dekomposisi1. Membuat Kue Dekomposisi membantu mengubah proses yang berpotensi berantakan menjadi resep yang terstruktur.Masalah Utama: Membuat kue ulang tahun yang lezat.Sub-Masalah (Hasil Dekomposisi):Tahap Persiapan: Membaca resep, menyiapkan semua bahan sesuai takaran, mengumpulkan peralatan (mixer, loyang, oven), dan memanaskan oven.Tahap Pembuatan Adonan: Mencampur bahan-bahan kering (tepung, gula, baking powder), mencampur bahan-bahan basah (telur, susu, mentega cair), lalu menggabungkan keduanya.Tahap Memanggang: Menuang adonan ke dalam loyang, memanggang sesuai waktu dan suhu yang ditentukan, dan memeriksa kematangan kue.Tahap Dekorasi: Mendinginkan kue, membuat krim hias, dan menghias kue dengan krim dan hiasan lainnya.2. Merencanakan Acara Pentas Seni (Pensi) Sekolah Mengelola sebuah acara besar akan sangat kacau tanpa dekomposisi yang jelas.Masalah Utama: Menyelenggarakan acara Pensi sekolah yang sukses dan meriah.Sub-Masalah (Hasil Dekomposisi):Divisi Perizinan & Administrasi: Mengurus izin dari kepala sekolah dan pihak terkait, serta membuat proposal acara.Divisi Anggaran & Sponsor: Menghitung total biaya yang dibutuhkan, mencari sponsor, dan menjual tiket.Divisi Acara & Pengisi Acara: Mengadakan audisi, menyusun jadwal (rundown) acara, dan mengatur panggung.Divisi Publikasi & Dokumentasi: Mendesain dan menyebar poster/pamflet, mempromosikan acara di media sosial, dan menyiapkan tim dokumentasi (foto/video).3. Membuat Situs Web Pribadi Membangun sebuah produk digital dari nol memerlukan pemecahan masalah yang sangat terstruktur.Masalah Utama: Membuat sebuah situs web portofolio untuk menampilkan karya.Sub-Masalah (Hasil Dekomposisi):Tahap Perencanaan: Menentukan tujuan situs web, target audiens, dan konten apa saja yang akan ditampilkan.Tahap Desain (UI/UX): Membuat sketsa tata letak (wireframe), memilih skema warna, dan mendesain antarmuka pengguna (user interface).Tahap Pengembangan (Development): Menulis kode untuk setiap halaman (misalnya halaman utama, halaman tentang saya, halaman kontak) menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.Tahap Pengujian & Peluncuran: Memeriksa apakah semua tautan dan fitur berfungsi, memastikan situs web tampil baik di berbagai perangkat, lalu mengunggahnya ke server (hosting).Mengapa Dekomposisi Penting?Dekomposisi adalah keterampilan fundamental karena membuat masalah yang tampak mustahil atau menakutkan menjadi serangkaian tugas yang bisa dicapai. Dengan memecah masalah, kita mendapatkan beberapa keuntungan:Kejelasan: Masalah menjadi lebih mudah dipahami.Fokus: Kita bisa berkonsentrasi pada satu tugas kecil pada satu waktu.Manajemen: Memudahkan perencanaan, pembagian tugas dalam tim, dan pelacakan kemajuan.Efisiensi: Mempercepat penyelesaian masalah karena beberapa sub-masalah mungkin dapat dikerjakan secara paralel oleh orang yang berbeda.