Penjelasan:1. Pengkajian nyeri dengan metode PQRSTMetode PQRST digunakan untuk mengkaji karakteristik nyeri pasien:P (Provocation / Palliation)Pemicu: Nyeri muncul setelah makan seafood dan minum orange juice malam sebelumnya.Pereda: Belum ada tindakan yang membuat nyeri berkurang.Q (Quality)Pasien menggambarkan nyerinya sebagai “perih dan menusuk” di ulu hati.R (Region / Radiation)Lokasi: Ulu hati (epigastrium).Menyebar? Kemungkinan tidak, nyeri terlokalisir di ulu hati.S (Severity)Intensitas nyeri: berat, pasien tampak meringis kesakitan.T (Time)Mulai sekitar pukul 05.00, menetap hingga sekarang (lebih dari 2 jam).---2. Skala nyeri menurut Wong-Baker Faces Pain Rating ScaleWong-Baker biasanya menggunakan gambar wajah (0–10).Melihat kondisi pasien: meringis, nyeri berat, terus menerus muntah → kemungkinan skala 8–9 (nyeri sangat berat).---3. Tindakan non-farmakologis untuk menolong pasienBeberapa tindakan yang bisa dilakukan di UGD:Posisi nyaman: Miring atau setengah duduk untuk mengurangi tekanan di perut.Kompres hangat di daerah ulu hati untuk membantu relaksasi otot dan mengurangi spasme.Latihan napas dalam untuk membantu relaksasi dan mengurangi fokus pada nyeri.Pemberian cairan oral ditunda dahulu karena pasien muntah berulang, tetapi bisa mulai rehidrasi oral setelah muntah mereda.Lingkungan tenang: redupkan cahaya dan kurangi kebisingan.---4. Jenis nyeri pada kasus di atasNyeri berasal dari saluran pencernaan, kemungkinan akibat iritasi lambung / gastritis akut atau keracunan makanan.Jenis nyeri: Nyeri viseral akut (karena berasal dari organ dalam dan terjadi tiba-tiba).---5. Teknik non-farmakologis: Guided ImageryGuided imagery adalah teknik relaksasi dengan membayangkan hal-hal yang menenangkan untuk mengalihkan perhatian dari nyeri.Langkah-langkahnya:1. Pastikan pasien berada di posisi yang nyaman (duduk atau berbaring).2. Minta pasien menutup mata dan menarik napas perlahan serta dalam.3. Pandu pasien dengan suara tenang, misalnya:“Bayangkan Anda berada di pantai yang tenang… rasakan angin sepoi-sepoi, dengarkan suara ombak…”“Bayangkan Anda berada di taman hijau dengan udara sejuk dan harum bunga…”4. Ajak pasien untuk fokus pada semua detail pancaindra (apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium).5. Lakukan selama 5–10 menit atau sampai pasien terlihat lebih rileks.