Ah, pertanyaanmu ini menarik banget karena menyentuh hubungan antara mitologi dan praktik ritual kuno. Jadi mari kita uraikan perlahan.Dalam mitologi Yunani yang kamu sebut: Thetis mencoba menjadikan Akhilles abadi dengan melumuri bayi Akhilles dengan ambrosia dan melewatkannya melalui api. Ritual ini mirip dengan beberapa tradisi kuno yang melibatkan pembersihan atau penyucian melalui api.Sekarang, kalau kita hubungkan ke praktik pengorbanan anak:1. Peradaban kuno Fenisia/Kanaan misalnya, ada tradisi membakar anak sebagai korban kepada dewa, khususnya dewa Baal atau Moloch. Anak-anak dipersembahkan dengan api sebagai simbol pengorbanan dan penyucian.2. Di beberapa budaya, “menguap melalui api” atau “membakar” terkadang dianggap sebagai cara membuat seseorang “suci” atau “transenden”, yang secara simbolis mirip dengan apa yang dilakukan Thetis: melewati api untuk menjadikan Akhilles abadi.3. Perbedaannya jelas: di mitologi Yunani, Akhilles tidak dibunuh, melainkan hanya dilewatkan melalui api untuk transformasi, sementara dalam praktik pengorbanan anak kuno, ritualnya fatal.Jadi kesimpulannya, ritual Thetis mirip dengan tradisi pengorbanan anak melalui api di peradaban Kanaan/Fenisia, hanya bahwa di mitologi Yunani, ritual itu tidak mematikan, lebih ke arah “transfigurasi atau penyucian melalui api”.