Jawaban:Quantum tunneling adalah fenomena dalam mekanika kuantum di mana sebuah partikel memiliki kemungkinan untuk melewati penghalang energi (barrier) meskipun secara hukum fisika klasik hal itu mustahil.Penjelasan Sederhana:Bayangkan sebuah bola yang digelindingkan ke arah sebuah bukit.Dalam fisika klasik: jika energi bola lebih kecil daripada tinggi bukit, bola akan memantul kembali dan tidak bisa melewati bukit.Dalam mekanika kuantum: partikel (misalnya elektron) tidak hanya punya sifat sebagai "bola", tetapi juga punya sifat gelombang. Gelombang ini bisa "menyusup" ke dalam bukit (barrier energi). Akibatnya, ada probabilitas tertentu bahwa partikel akan muncul di sisi lain bukit meskipun secara energi ia tidak cukup tinggi untuk melewatinya. Fenomena inilah yang disebut quantum tunneling.Mengapa Bisa Terjadi?Partikel kuantum digambarkan oleh fungsi gelombang.Fungsi gelombang tidak langsung berhenti di penghalang energi, melainkan menurun secara eksponensial di dalamnya.Jika penghalang tidak terlalu tebal atau tinggi, sebagian dari fungsi gelombang bisa "tembus" ke sisi lain → memberi probabilitas partikel muncul di sisi itu.Contoh Nyata Quantum Tunneling:Radioaktivitas alfa → partikel alfa bisa keluar dari inti atom meski energi pengikatnya lebih besar.Transistor & dioda tunneling → perangkat elektronik yang memanfaatkan tunneling untuk bekerja sangat cepat.Scanning Tunneling Microscope (STM) → alat untuk "melihat" permukaan atom dengan mengukur arus tunneling elektron.Fusi nuklir di bintang → proton bisa saling menembus gaya tolak Coulomb melalui tunneling, memungkinkan reaksi nuklir di suhu bintang yang relatif "rendah". Singkatnya: Quantum tunneling adalah kemampuan partikel kuantum untuk menembus penghalang energi yang secara klasik tidak mungkin ditembus.
Quantum Tunneling adalah fenomena dalam mekanika kuantum di mana sebuah partikel dapat menembus penghalang potensial, meskipun energi partikel tersebut lebih kecil dari tinggi penghalang tersebut.Berikut penjelasan lebih detailnya: • Penghalang Potensial: Dalam fisika klasik, jika sebuah partikel memiliki energi yang lebih kecil dari tinggi penghalang potensial, partikel tersebut tidak akan bisa melewati penghalang tersebut. Ibaratnya, sebuah bola yang tidak memiliki cukup energi untuk melewati puncak bukit tidak akan pernah bisa mencapai sisi seberang bukit. • Perilaku Kuantum: Dalam mekanika kuantum, partikel tidak hanya memiliki sifat sebagai partikel, tetapi juga sebagai gelombang. Karena sifat gelombang ini, partikel memiliki probabilitas (kemungkinan) untuk menembus penghalang potensial, meskipun energinya lebih kecil dari tinggi penghalang. • Analogi: Bayangkan sebuah bola yang dilemparkan ke dinding. Dalam fisika klasik, jika bola tidak memiliki energi yang cukup untuk menghancurkan dinding, bola akan memantul kembali. Namun, dalam dunia kuantum, ada kemungkinan kecil bahwa bola tersebut bisa "menembus" dinding dan muncul di sisi seberang tanpa merusak dinding tersebut. • Faktor-faktor yang Mempengaruhi: Probabilitas terjadinya quantum tunneling dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: ◦ Lebar Penghalang: Semakin lebar penghalang, semakin kecil probabilitas tunneling. ◦ Tinggi Penghalang: Semakin tinggi penghalang, semakin kecil probabilitas tunneling. ◦ Massa Partikel: Semakin kecil massa partikel, semakin besar probabilitas tunneling. ◦ Energi Partikel: Semakin tinggi energi partikel (mendekati tinggi penghalang), semakin besar probabilitas tunneling. • Aplikasi: Quantum tunneling memiliki berbagai aplikasi penting dalam teknologi dan sains, antara lain: ◦ Mikroskop Tunneling (STM): Digunakan untuk memvisualisasikan permukaan material pada skala atom. ◦ Dioda Tunnel: Digunakan dalam perangkat elektronik berkecepatan tinggi. ◦ Reaksi Nuklir: Memungkinkan terjadinya reaksi nuklir dalam kondisi tertentu. ◦ DNA: Berperan dalam mutasi spontan pada DNA.Dengan kata lain, quantum tunneling adalah fenomena aneh namun penting dalam dunia kuantum yang memungkinkan partikel untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi dalam dunia klasik.