VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In B. Indonesia / Sekolah Menengah Pertama | 2025-08-18

Membaca Berikut ini sebuah teks laporan hasil observasi yang berjudul "Bendi di K Padang Bacalah dengan saksama untuk lebih memahami struktur laporan hasil observasi. Bendi di Kota Padang Bendi adalah salah satu alat transportasi tradisional yang ditarik oleh kud dua, menan yang masih digunakan di Kota Padang. Bendi ada yang beroda atau empat. Bendi dikendalikan oleh seorang kusir dengan cara tali kekang. Tali kekang bermanfaat untuk mengatur langkah kuda dala menjaga keseimbangan posisi penumpang ataupun barang yang ada di ata bendi Bendi pertama kali ditemukan oleh sarjana Hindia Belanda bernama Charles Theodore Deeleman . Di beberapa daerah lain di Indonesia ben dikenal dengan sebutan delman sesuai dengan nama penemunya. Di Pula Jawa, bendi dikenal dengan sebutan dokar, andong, dan kahar atau keretek Di Nusa Tenggara Barat bendi dikenal dengan sebutan cidomo. Khas Kota Padang Di Kota Padang, bendi sudah digunakan sejak akhir abad ke-18, tepatnya tahun 1892. Alat transportasi ini pernah menjadi alat transportasi primadona di Kota Padang dan kota-kota lain di Sumatra Barat, seperti Bukittinggi dan Payakumbuh. Sampai saat ini, bendi masih tetap diminati meskipun tidak seprimadona dahulu. Sebagai alat transportasi tradisional, bendi mampu bertahan melintasi zaman walaupun sudah banyak alat transportasi lain bermunculan pada era modern, seperti Trans Padang, angkot, taksi, dan ojek online atau ojol. Pangkalan bendi terletak di perempatan jalan Pasar Raya Padang. Pangkalan itu merupakan tempat terjadinya tawar-menawar tarif, waktu, dan rute perjalanan antara penumpang dan kusir bendi. Tarif bendi berkisar antara Rp50.000,00 sampai dengan Rp100.000,00 per 30 menit. Tarif tersebut merupakan standar umum tarif bendi di Kota Padang. Berdasarkan observasi, saat ini bendi bermanfaat sebagai alat transportasi jarak dekat di Kota Padang, yaitu rute pendek seperti Pasar Raya-Jati, Pasar Raya-Purus, Pasar Raya-Rimbo Kaluang, dan daerah lain dalam Kota Padang. Selain itu, bendi juga bermanfaat sebagai alat transportasi untuk menyusuri tempat wisata di Kota Padang, seperti Kawasan Pondok yang dikenal dengan julukan "Kota Tua" atau Kampung Cina (Chinese Town), Jembatan Siti Nurbaya yang dikenal dengan kisah roman Siti Nurbaya, Pantai Padang yang dikenal dengan keindahan sunset- nya, dan Masjid Raya Sumbar, bangunan masjid yang megah dan dikenal sebagai salah satu tempat wisata religi di Kota Padang. Bendi membantu para wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Selain itu, bendi juga bermanfaat untuk mengantarkan wisatawan menikmati jajanan kuliner di sepanjang Pantai Padang, seperti jajanan lengkitang, pensi, karupuak kuah, pisang bakar, kelapa muda, soto, satai, dan aneka macam seafood. Wisatawan menikmati aneka jajanan kuliner sambil ber-selfie ria menunggu sunset pada sore hari di Pantai Padang. Demikian, bendi menjadi salah satu alat transportasi pilihan ba wisatawan saat berkunjung ke Kota Padang. Wisatawan dapat berjala jalan mengitari Kota Padang dengan bendi. Oleh karena itu, bendi ma tetap eksis sampai sekarang. Manakah yang termasuk data dalam kalimat tersebut​

Asked by ririmeliam

Answer (1)

Jawaban:Dalam laporan hasil observasi, “data” adalah informasi berupa fakta nyata (angka, tempat, nama, waktu, atau keterangan faktual lain).Penjelasan:1. Bendi pertama kali ditemukan oleh sarjana Hindia Belanda bernama Charles Theodore Deeleman. 2. Di Pulau Jawa, bendi dikenal dengan sebutan dokar, andong, dan keretek. 3. Di Nusa Tenggara Barat, bendi dikenal dengan sebutan cidomo. 4. Di Kota Padang, bendi sudah digunakan sejak akhir abad ke-18, tepatnya tahun 1892. 5. Pangkalan bendi terletak di perempatan jalan Pasar Raya Padang. 6. Tarif bendi berkisar antara Rp50.000,00 sampai dengan Rp100.000,00 per 30 menit. 7. Rute pendek bendi di Kota Padang, misalnya Pasar Raya–Jati, Pasar Raya–Purus, Pasar Raya–Rimbo Kaluang. 8. Tempat wisata yang bisa dikunjungi dengan bendi: Kawasan Pondok (Kota Tua/Kampung Cina), Jembatan Siti Nurbaya, Pantai Padang, Masjid Raya Sumbar. 9. Jajanan kuliner di sepanjang Pantai Padang: lengkitang, pensi, karupuak kuah, pisang bakar, kelapa muda, soto, satai, seafood.

Answered by aliefsuryam012 | 2025-08-18