Jawaban:pertanyaan-pertanyaan soal tentang virus ini. 23. Mengapa virus dikatakan benda mati? Virus dikatakan benda mati karena virus tidak memiliki sel (aseluler) dan tidak dapat melakukan metabolisme sendiri. Virus baru bisa menunjukkan ciri-ciri kehidupan (seperti bereplikasi) jika berada di dalam sel inang yang hidup. 24. Bagaimana terjadinya fase penggabungan pada infeksi virus secara lisogenik? Pada fase penggabungan (integrasi) dalam infeksi lisogenik, DNA virus (profag) menyisip ke dalam DNA bakteri. DNA virus membuka cincinnya dan bergabung dengan DNA bakteri pada tempat tertentu. Setelah penggabungan, DNA virus menjadi bagian dari materi genetik bakteri dan akan ikut direplikasi setiap kali bakteri membelah diri. Dengan demikian, setiap sel anak bakteri akan mengandung DNA virus. 25. Mengapa virus dapat dikatakan sebagai makhluk hidup karena memiliki sebagian ciri makhluk hidup, tetapi virus tidak dapat bereproduksi sendiri? Virus dapat dikatakan sebagai makhluk hidup karena memiliki materi genetik (DNA atau RNA) dan mampu bereplikasi (walaupun hanya di dalam sel inang). Namun, virus tidak dapat bereproduksi sendiri karena tidak memiliki organel sel yang diperlukan untuk membuat protein dan memperbanyak materi genetiknya. Virus sepenuhnya bergantung pada mesin seluler inang untuk melakukan replikasi. 26. Mengapa menjaga jarak fisik dapat membantu mencegah penularan virus Corona? Menjaga jarak fisik membantu mencegah penularan virus Corona karena virus ini umumnya menyebar melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bernapas. Droplet ini relatif berat dan tidak bisa bertahan lama di udara, sehingga dengan menjaga jarak, kita mengurangi risiko menghirup droplet yang mengandung virus atau terkena droplet tersebut pada permukaan tubuh kita. 27. Bagaimana sabun dan air dapat membantu dalam pencegahan penyebaran virus Corona? Sabun memiliki struktur molekul yang unik, yaitu memiliki ujung hidrofilik (suka air) dan ujung hidrofobik (tidak suka air). Virus Corona memiliki lapisan lemak (lipid) di bagian luarnya. Ujung hidrofobik sabun akan menempel pada lapisan lemak virus, memecahnya, dan merusak struktur virus. Air kemudian akan membantu menghilangkan sisa-sisa virus yang sudah rusak dari tangan atau permukaan tubuh kita. 28. Bagaimana virus dapat berperan dalam memproduksi vaksin? Virus dapat berperan dalam produksi vaksin melalui beberapa cara: - Virus yang dilemahkan (attenuated): Virus yang telah dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit, tetapi masih dapat memicu respons imun.- Virus yang dimatikan (inactivated): Virus yang telah dimatikan dengan bahan kimia atau panas sehingga tidak dapat bereplikasi, tetapi masih dapat memicu respons imun.- Subunit virus: Hanya bagian-bagian tertentu dari virus (seperti protein permukaan) yang digunakan untuk memicu respons imun.- Vektor virus: Virus yang tidak berbahaya digunakan sebagai "pembawa" untuk mengantarkan materi genetik dari virus yang ingin dicegah ke dalam sel tubuh, sehingga memicu respons imun. 29. Bagaimana penyebaran virus dengue sebagai penyebab penyakit demam berdarah? Virus dengue menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi. Nyamuk tersebut mendapatkan virus dengue saat menggigit orang yang sudah terinfeksi. Setelah masa inkubasi dalam tubuh nyamuk, nyamuk tersebut dapat menularkan virus dengue ke orang lain melalui gigitannya. 30. Jelaskan perbedaan antara attenuated whole-agent vaccines dan inactivated whole-agent vaccines - Attenuated whole-agent vaccines (vaksin agen utuh yang dilemahkan): Menggunakan virus atau bakteri hidup yang telah dilemahkan (dilemahkan) sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit yang parah. Vaksin ini memicu respons imun yang kuat dan tahan lama karena virus atau bakteri masih dapat bereplikasi dalam tubuh (tetapi tidak menyebabkan penyakit). Contoh: vaksin campak, gondong, rubella (MMR).- Inactivated whole-agent vaccines (vaksin agen utuh yang dimatikan): Menggunakan virus atau bakteri yang telah dimatikan dengan bahan kimia atau panas. Vaksin ini lebih aman daripada vaksin hidup yang dilemahkan, tetapi biasanya memicu respons imun yang tidak sekuat dan tidak tahan lama. Oleh karena itu, mungkin diperlukan dosis booster. Contoh: vaksin polio (IPV), vaksin influenza.