Jawaban:identifikasi ciri-ciri sosiologi revolusi sebagai pemicu utama kelahiran sosiologi, khususnya di Prancis. Ciri-Ciri Sosiologi Revolusi sebagai Pemicu Kelahiran Sosiologi di Prancis: 1. Perubahan Sosial Radikal:- Revolusi Prancis (1789) membawa perubahan mendalam dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi masyarakat. Ini termasuk penghapusan feodalisme, monarki absolut, dan munculnya gagasan republik serta hak-hak individu.2. Krisis Tatanan Sosial:- Revolusi menyebabkan ketidakstabilan dan kekacauan. Tatanan sosial tradisional runtuh, dan muncul pertanyaan tentang bagaimana membangun masyarakat yang baru dan stabil.3. Munculnya Masalah Sosial Baru:- Revolusi memunculkan masalah-masalah baru seperti kemiskinan, urbanisasi, kriminalitas, dan konflik kelas. Masalah-masalah ini memerlukan pemahaman dan solusi yang ilmiah.4. Keinginan untuk Memahami dan Mengendalikan Perubahan:- Para intelektual dan pemikir pada masa itu berusaha memahami penyebab dan konsekuensi dari perubahan sosial yang radikal ini. Mereka mencari cara untuk mengendalikan perubahan agar masyarakat dapat mencapai stabilitas dan kemajuan.5. Pengaruh Pemikiran Pencerahan:- Sosiologi lahir dalam konteks pemikiran Pencerahan yang menekankan rasionalitas, ilmu pengetahuan, dan kemajuan. Para pemikir seperti Auguste Comte berusaha menerapkan metode ilmiah untuk memahami masyarakat. Bagaimana Ciri-Ciri Ini Mempengaruhi Kelahiran Sosiologi: - Auguste Comte:- Comte, yang dianggap sebagai bapak sosiologi, mengembangkan konsep "fisika sosial" (kemudian disebut sosiologi) sebagai ilmu yang mempelajari hukum-hukum yang mengatur masyarakat. Dia percaya bahwa sosiologi dapat memberikan dasar ilmiah untuk merekonstruksi masyarakat pasca-revolusi.- Fokus pada Tatanan Sosial:- Sosiologi awal sangatConcerned dengan pertanyaan tentang bagaimana menciptakan dan memelihara tatanan sosial. Para sosiolog berusaha memahami faktor-faktor yang menyebabkan kohesi sosial, stabilitas, dan integrasi.- Metode Ilmiah:- Sosiologi berusaha menggunakan metode ilmiah untuk mempelajari masyarakat, mirip dengan ilmu-ilmu alam. Ini termasuk observasi, pengumpulan data, dan analisis empiris.- Reformasi Sosial:- Banyak sosiolog awal yang memiliki tujuan untuk memperbaiki masyarakat. Mereka percaya bahwa dengan memahami hukum-hukum sosial, mereka dapat merancang kebijakan dan program yang efektif untuk mengatasi masalah sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, ciri-ciri sosiologi revolusi, seperti perubahan sosial radikal, krisis tatanan sosial, munculnya masalah sosial baru, keinginan untuk memahami dan mengendalikan perubahan, serta pengaruh pemikiran Pencerahan, memainkan peran penting dalam memicu kelahiran sosiologi sebagai ilmu yang berusaha memahami dan mengatasi tantangan-tantangan masyarakat modern di Prancis dan di seluruh dunia.
Jawaban:Revolusi Prancis menjadi pemicu utama kelahiran sosiologi di Prancis. Ciri-ciri sosiologi revolusi yang berperan dalam kelahiran sosiologi adalah sebagai berikut:-Dinamika Sosial yang Radikal: Revolusi Prancis mengubah tatanan sosial, politik, dan ekonomi secara drastis dan cepat. Sosiologi hadir untuk memahami dan menjelaskan mengapa perubahan besar ini terjadi dan apa dampaknya terhadap masyarakat.-Krisis dan Kekacauan Sosial: Kekerasan, ketidakstabilan, dan runtuhnya institusi lama selama revolusi menciptakan kebutuhan mendesak untuk memahami penyebab masalah sosial. Sosiologi lahir untuk mencari solusi ilmiah atas kekacauan tersebut.-Munculnya Kelas Sosial Baru: Revolusi Prancis menumbangkan monarki dan aristokrasi, serta mengangkat kelas borjuis ke tampuk kekuasaan. Pergeseran ini memunculkan pertanyaan tentang struktur kelas, konflik, dan mobilitas sosial yang menjadi fokus utama studi sosiologi.Perubahan Pemikiran: Revolusi ini didasari oleh gagasan Pencerahan (Enlightenment) yang menekankan rasionalitas dan nalar. Sosiologi mengadopsi semangat ilmiah ini untuk mempelajari masyarakat secara objektif, menolak penjelasan tradisional yang tidak ilmiah.Singkatnya, revolusi Prancis menyediakan laboratorium sosial yang penuh gejolak yang mendorong para pemikir, seperti Auguste Comte, untuk mengembangkan sebuah ilmu baru yang bisa menganalisis dan memecahkan masalah sosial dengan metode ilmiah.