x 3 − 6 x 2 + 36 x − 216 = x 2 ( x − 6 ) + 36 ( x − 6 ) = ( x − 6 ) ( x 2 + 36 ) = = ( x − 6 ) [ x 2 − 36 ⋅ i 2 ) = ( x − 6 ) ( x − 6 i ) ( x + 6 i ) ( x − 6 ) ( x − 6 i ) ( x + 6 i ) = 0 ⇔ x − 6 = 0 or x − 6 i = 0 or x + 6 i = 0 . x = 6 x = 6 i x = − 6 i
I know this isn't fair, but I happen to know that imaginary or complex roots always occur in conjugate pairs. So if -6i is a root, then +6i also must be one.
The expression also has one real root.
It's between 6.02765006 and 6.02765007 .
The reason for that is probably a mis-type or mis-copy in the question. The ' 218 ' at the end was probably supposed to be ' 216 '. In that case, the real root would have been exactly ' 6 '.
The remaining zeros of the polynomial x 3 − 6 x 2 + 36 x − 218 , given one zero as − 6 i , are 6 i and 6 . The polynomial factors to reveal these zeros effectively. Thus, the complete set of zeros is − 6 i , 6 i , and 6 .
;
Jawaban:analisis bagaimana glikolisis berkontribusi pada anabolisme dan contoh spesifiknya tanpa menggunakan tabel. Ringkasan masalah:Menganalisis bagaimana glikolisis berkontribusi pada anabolisme dan memberikan contoh spesifik senyawa yang dapat disintesis dari intermediat glikolisis tanpa menggunakan tabel. Penyelesaian: Glikolisis dan Anabolisme: Hubungan yang Saling Mendukung Glikolisis, yang seringkali dianggap sebagai jalur katabolik (pemecahan) untuk menghasilkan energi (ATP) dari glukosa, juga memiliki peran penting dalam anabolisme (pembentukan molekul kompleks dari molekul sederhana). Kontribusi glikolisis pada anabolisme terjadi melalui penyediaan prekursor atau intermediat yang digunakan dalam sintesis berbagai biomolekul penting. Bagaimana Glikolisis Berkontribusi pada Anabolisme: 1. Penyediaan Kerangka Karbon: Glikolisis menghasilkan berbagai senyawa antara (intermediat) yang memiliki kerangka karbon yang dapat digunakan untuk membangun molekul yang lebih besar dan kompleks.2. Fleksibilitas Jalur: Jalur glikolisis bersifat fleksibel dan dapat diatur sesuai kebutuhan sel. Ketika sel membutuhkan energi, glikolisis akan berjalan menuju produksi ATP. Namun, ketika sel membutuhkan prekursor untuk biosintesis, beberapa intermediat glikolisis dapat dialihkan ke jalur anabolik.3. Keterkaitan dengan Jalur Metabolik Lain: Glikolisis terhubung dengan jalur metabolik lain, seperti siklus asam sitrat (siklus Krebs) dan jalur pentosa fosfat, yang juga menyediakan prekursor untuk anabolisme. Contoh Spesifik Senyawa yang Dapat Disintesis dari Intermediat Glikolisis: Berikut adalah beberapa contoh intermediat glikolisis dan senyawa yang dapat disintesis darinya: - Glukosa-6-fosfat (G6P):- G6P dapat diubah menjadi glikogen, bentuk penyimpanan glukosa dalam hati dan otot.- G6P juga dapat memasuki jalur pentosa fosfat untuk menghasilkan ribosa-5-fosfat, yang digunakan dalam sintesis nukleotida (bahan penyusun DNA dan RNA).- Fruktosa-6-fosfat (F6P):- F6P dapat diubah menjadi glukosamin-6-fosfat, yang merupakan prekursor untuk sintesis glikosaminoglikan (komponen matriks ekstraseluler).- Gliseraldehida-3-fosfat (G3P):- G3P dapat diubah menjadi gliserol, yang digunakan dalam sintesis trigliserida (lemak).- Dihidroksiaseton fosfat (DHAP):- DHAP dapat diubah menjadi gliserol-3-fosfat, yang digunakan dalam sintesis fosfolipid (komponen utama membran sel).- 3-Fosfogliserat (3PG):- 3PG dapat diubah menjadi serin, asam amino non-esensial yang merupakan prekursor untuk sintesis glisin, sistein, dan berbagai biomolekul lainnya.- Fosfoenolpiruvat (PEP):- PEP dapat digunakan dalam jalur shikimat untuk sintesis asam amino aromatik (fenilalanin, tirosin, triptofan) pada tumbuhan dan mikroorganisme. Contoh Aplikasi dalam Sel: - Sel Hati: Setelah makan, ketika kadar glukosa darah tinggi, sel hati akan meningkatkan glikolisis. Sebagian G6P yang dihasilkan akan dialihkan untuk sintesis glikogen sebagai cadangan energi.- Sel Lemak: DHAP yang dihasilkan dari glikolisis dapat digunakan untuk sintesis gliserol-3-fosfat, yang kemudian digunakan untuk membentuk trigliserida (lemak).- Sel yang Membelah Diri: Sel yang aktif membelah diri membutuhkan banyak nukleotida untuk sintesis DNA dan RNA. Glikolisis dapat menyediakan G6P yang kemudian memasuki jalur pentosa fosfat untuk menghasilkan ribosa-5-fosfat. Kesimpulan: Glikolisis bukan hanya jalur katabolik, tetapi juga memiliki peran penting dalam anabolisme. Melalui penyediaan berbagai intermediat, glikolisis berkontribusi pada sintesis berbagai biomolekul penting seperti glikogen, lipid, asam amino, dan nukleotida. Fleksibilitas jalur glikolisis memungkinkan sel untuk mengatur alokasi intermediat sesuai dengan kebutuhan energi dan biosintesisnya.