VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In Biologi / Sekolah Menengah Atas | 2025-08-21

tolong bantu kerjakan soal di foto berikut soal nomor 32-35 dengan serius dan lengkap memakai cara ya,tolong secepatnya,terimakasih​

Asked by andramahhardikasalem

Answer (3)

Melanie said: Every angle bisector in a triangle bisects the opposite side perpendicularly.
A 'counterexample' would show an angle bisector in a triangle that DOESN'T bisect the opposite side perpendicularly.
See my attached drawing of a counterexample.
Both of the triangles that Melanie examined have equal sides on both sides of the angle bisector. That's the only way that the angle bisector can bisect the opposite side perpendicularly. Melanie didn't examine enough different triangles.

Answered by AL2006 | 2024-06-10

A counterexample to the claim is an isosceles triangle, where the angle bisector does not bisect the opposite side perpendicularly. For example, in triangle ABC with vertices at A(0, 0), B(4, 0), and C(2, 3), the angle bisector does not form a right angle with side BC. This illustrates that the claim is not universally valid for all triangles.
;

Answered by AL2006 | 2025-04-09

Jawaban:32. Konversi Kecepatan ke Satuan SI- Soal: Ubah 60 km/jam menjadi satuan SI (m/s).- Cara:- 1 km = 1000 m- 1 jam = 3600 detik- 60 km/jam = 60 * (1000 m / 3600 detik) = 60 * (5/18) m/s = 16,67 m/s (dibulatkan)- Jawaban: 16,67 m/s 33. Pembacaan Jangka Sorong- Soal: Tentukan hasil pengukuran dari gambar jangka sorong.- Cara:1. Skala Utama: Lihat garis pada skala utama (atas) sebelum angka 0 pada skala nonius (bawah). Dalam gambar, garis tersebut berada di antara 2,1 cm dan 2,2 cm. Jadi, skala utama = 2,1 cm.2. Skala Nonius: Cari garis pada skala nonius yang paling tepat sejajar dengan garis pada skala utama. Dalam gambar, garis yang sejajar adalah garis ke-7. Jadi, skala nonius = 0,07 cm (karena ketelitian jangka sorong biasanya 0,01 cm).3. Hasil Pengukuran: Jumlahkan skala utama dan skala nonius: 2,1 cm + 0,07 cm = 2,17 cm- Jawaban: 2,17 cm 34. Pembacaan Mikrometer Sekrup- Soal: Tentukan hasil pengukuran dari gambar mikrometer sekrup. Sayangnya, gambar ini kurang jelas, jadi saya akan memberikan contoh cara membaca mikrometer sekrup dan Anda bisa menerapkannya pada gambar yang lebih jelas.- Cara:1. Skala Utama: Lihat angka terakhir yang terlihat jelas pada skala utama (horizontal). Misalnya, 5 mm.2. Skala Putar: Lihat garis pada skala putar (vertikal) yang sejajar dengan garis horizontal pada skala utama. Misalnya, 0,20 mm.3. Hasil Pengukuran: Jumlahkan skala utama dan skala putar: 5 mm + 0,20 mm = 5,20 mm- Contoh Jawaban (dengan asumsi pembacaan): Misalkan skala utama menunjukkan 5,5 mm dan skala putar menunjukkan 0,22 mm, maka hasil pengukurannya adalah 5,72 mm. Anda perlu melihat gambar dengan lebih jelas untuk mendapatkan angka yang tepat.Penjelasan:34. Pembacaan Mikrometer Sekrup (Lebih Detail) - Soal: Tentukan hasil pengukuran dari gambar mikrometer sekrup.- Cara:1. Skala Utama: Pada gambar, garis terakhir yang terlihat jelas pada skala utama (horizontal) adalah angka 5, dan masih ada satu garis tambahan setelah angka 5 itu. Setiap garis memiliki nilai 0,5 mm. Jadi, skala utama = 5 mm + 0,5 mm = 5,5 mm.2. Skala Putar: Lihat garis pada skala putar (vertikal) yang sejajar dengan garis horizontal pada skala utama. Pada gambar, garis tersebut adalah angka 21 (anggap saja begitu karena gambarnya kurang jelas). Karena ketelitian mikrometer sekrup biasanya 0,01 mm, maka skala putar = 21 * 0,01 mm = 0,21 mm.3. Hasil Pengukuran: Jumlahkan skala utama dan skala putar: 5,5 mm + 0,21 mm = 5,71 mm- Jawaban: 5,71 mm   35. Perbedaan Satuan Baku dan Tidak Baku - Soal: Jelaskan perbedaan antara satuan baku dan satuan tidak baku, serta berikan contohnya.- Penjelasan:- Satuan Baku: Satuan yang telah distandarisasi dan diakui secara internasional (misalnya, dalam Sistem Internasional/SI). Satuan baku memberikan hasil yang sama meskipun pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda di tempat yang berbeda.- Satuan Tidak Baku: Satuan yang tidak distandarisasi dan nilainya bisa berbeda-beda tergantung pada alat ukur atau orang yang melakukan pengukuran.- Contoh:- Satuan Baku:- Panjang: meter (m)- Massa: kilogram (kg)- Waktu: detik (s)- Satuan Tidak Baku:- Panjang: jengkal, hasta, kaki (ukuran kaki orang berbeda-beda)- Berat: genggam, pikul (jumlah yang bisa digenggam atau dipikul berbeda-beda)- Jawaban:- Satuan baku adalah satuan yang distandarisasi dan diakui internasional, contohnya meter, kilogram, detik.- Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak distandarisasi dan nilainya bisa berbeda, contohnya jengkal, hasta, genggam.

Answered by ara1412 | 2025-08-21