VincenTragosta - Tanya, Jawab, dan Belajar Tanpa Batas Logo

In Biologi / Sekolah Menengah Atas | 2025-08-21

buat diagram skematik yang menjelaskan perjalanan obat dalam tubuh manusia hingga menimbulkan khasiat terapi​

Asked by nailainayah270

Answer (4)

**counterexample.
**
One way to show that a statement is NOT a good definition is to find a counterexample. In description, counterexample is an exception to a “proposed general rule or law”. Philosophically, counterexample somehow generalizes a set of ideas or a notion declared in its position. For example, all colors are white. Therefore it is wrong to say that red, orange, blue or any other “color” is not a color by which the statement declared itself. Moreover, in mathematics counterexamples are utilized frequently to testify theorems' limitations.

Answered by taskmasters | 2024-06-10

counterexample ;

Answered by teehartinegr | 2024-06-13

To show that a statement is not a good definition, one can find a counterexample, which is an example that contradicts the statement. This method is essential in evaluating the accuracy of definitions and claims. By demonstrating that a definition does not apply in every case, a counterexample proves its insufficiency.
;

Answered by taskmasters | 2024-12-26

Jawaban:berikut adalah diagram skematik yang menjelaskan perjalanan obat dalam tubuh manusia hingga menimbulkan khasiat terapi, disertai penjelasan singkat: Diagram Skematik: [Pemberian Obat] --> [Fase Farmakokinetik] --> [Fase Farmakodinamik] --> [Efek Terapeutik] Penjelasan Singkat: 1. Pemberian Obat (Administration):- Obat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara, seperti oral (diminum), intravena (disuntikkan ke pembuluh darah), intramuskular (disuntikkan ke otot), subkutan (disuntikkan di bawah kulit), inhalasi (dihirup), topikal (dioleskan), dll.- Cara pemberian mempengaruhi kecepatan dan jumlah obat yang mencapai aliran darah.2. Fase Farmakokinetik (Apa yang Tubuh Lakukan pada Obat):- Terdiri dari empat proses utama:- Absorpsi (Absorption): Obat masuk dari tempat pemberian ke dalam aliran darah. Faktor-faktor seperti kelarutan obat, pH, aliran darah, dan luas permukaan mempengaruhi absorpsi.- Distribusi (Distribution): Obat didistribusikan ke berbagai jaringan dan organ tubuh. Distribusi dipengaruhi oleh aliran darah, permeabilitas kapiler, ikatan obat dengan protein plasma, dan sifat fisikokimia obat.- Metabolisme (Metabolism): Obat diubah secara kimia oleh enzim, terutama di hati. Tujuannya adalah untuk membuat obat lebih larut air agar mudah diekskresikan. Metabolisme dapat mengaktifkan, menonaktifkan, atau mengubah toksisitas obat.- Ekskresi (Excretion): Obat dikeluarkan dari tubuh, terutama melalui ginjal (melalui urin), hati (melalui empedu), paru-paru (melalui pernapasan), atau usus (melalui feses).3. Fase Farmakodinamik (Apa yang Obat Lakukan pada Tubuh):- Obat berinteraksi dengan target molekul di dalam tubuh (seperti reseptor, enzim, atau saluran ion) untuk menghasilkan efek biologis.- Interaksi ini dapat memicu serangkaian peristiwa yang mengubah fungsi sel atau jaringan.- Afinitas (seberapa kuat obat mengikat target) dan efikasi (kemampuan obat untuk menghasilkan efek maksimal) menentukan potensi obat.4. Efek Terapeutik (Therapeutic Effect):- Hasil akhir dari interaksi obat dengan tubuh adalah efek terapeutik, yaitu efek yang diinginkan untuk mengobati penyakit atau mengurangi gejala.- Efek terapeutik tergantung pada dosis obat, respons individu, dan faktor-faktor lain seperti usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan penggunaan obat lain. Singkatnya: Obat masuk ke tubuh, diserap ke dalam aliran darah, didistribusikan ke seluruh tubuh, diubah oleh hati, dikeluarkan oleh ginjal, berinteraksi dengan target di dalam tubuh, dan menghasilkan efek yang diharapkan.

Answered by ara1412 | 2025-08-21