Jelaskan apa latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Answer (5)
Seven Hundred And Thirty Two
seven hundred and thirty two
The number 732 in word form is "seven hundred thirty-two." It is formed by combining the values of its digits based on their place values: hundreds, tens, and ones. Each component is combined to create the full word form of the number.
;
Jawaban:Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia berhubungan erat dengan faktor ekonomi, politik, agama, dan teknologi pada abad ke-15 hingga 17. Berikut penjelasan lengkapnya:1. Mencari Rempah-rempah (Faktor Ekonomi)Rempah-rempah seperti lada, pala, cengkih, dan kayu manis sangat berharga di Eropa.Harga rempah di Eropa sangat mahal karena harus melalui pedagang perantara (Arab, Persia, India).Bangsa Eropa ingin mencari jalur langsung ke sumber rempah untuk mendapatkan keuntungan besar.2. Jatuhnya Konstantinopel (1453)Tahun 1453, Konstantinopel (pusat perdagangan jalur darat Asia–Eropa) dikuasai Kesultanan Turki Utsmani.Akibatnya, jalur perdagangan rempah melalui darat menjadi sulit dan mahal, sehingga bangsa Eropa terpaksa mencari jalur laut baru ke Asia.3. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan TeknologiDitemukannya kompas, peta navigasi yang lebih akurat, dan kapal layar besar (karavel dan galleon) memudahkan pelayaran jarak jauh.Pengetahuan astronomi membantu para pelaut menentukan arah di lautan lepas.4. Semangat 3G: Gold, Glory, GospelGold → mencari kekayaan (rempah, emas, perdagangan).Glory → memperluas kekuasaan dan kejayaan negara.Gospel → menyebarkan agama Kristen (katolik maupun protestan) ke wilayah baru.5. Persaingan Antarbangsa EropaPortugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris bersaing ketat untuk menguasai jalur perdagangan laut dan sumber rempah.Masing-masing negara ingin memperluas daerah kekuasaan dan mendapatkan monopoli perdagangan di Asia, khususnya di Indonesia yang dikenal sebagai “surga rempah-rempah”.Penjelasan: maaf jika salah
Jawaban:Penjelasan:Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia didorong oleh faktor ekonomi, politik, dan sosial-budaya, yang terangkum dalam semangat 3G: Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan), dan Gospel (menyebarkan agama Kristen). Faktor ekonomi utama adalah keinginan mencari rempah-rempah yang mahal di Eropa dan monopoli perdagangan setelah jatuhnya Konstantinopel, yang juga memicu penemuan jalur pelayaran baru. Faktor Ekonomi (Gold)Kebutuhan Rempah-rempah:Bangsa Eropa sangat membutuhkan rempah-rempah sebagai bahan penghangat, pengawet makanan, obat-obatan, dan parfum. Monopoli Perdagangan:Jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Kesultanan Utsmaniyah mengganggu jalur perdagangan rempah-rempah di Timur Tengah, sehingga bangsa Eropa mencari jalur baru yang lebih menguntungkan. Keinginan Memperoleh Kekayaan:Rempah-rempah merupakan komoditas berharga yang bisa mendatangkan keuntungan besar dan simbol kejayaan bagi bangsa Eropa dan para penguasanya. Faktor Politik (Glory)Persaingan Antarnegara Eropa:Adanya persaingan antarnegara Eropa seperti Portugis, Spanyol, dan Belanda untuk menguasai jalur perdagangan dan daerah sumber rempah-rempah mendorong mereka melakukan penjelajahan samudra. Mencari Kejayaan:Bangsa Eropa ingin menegaskan kekuatan dan kejayaan negara mereka dengan menguasai wilayah-wilayah baru yang kaya akan sumber daya alam. Faktor Sosial dan Budaya (Gospel)Penyebaran Agama Kristen:Bangsa Eropa memiliki semangat untuk menyebarkan agama Kristen ke wilayah-wilayah yang belum mengenalnya, sehingga melakukan misi penyebaran agama (Gospel) ke berbagai penjuru dunia. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi:Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti penemuan kompas, teropong, dan peta, serta teori tentang bumi bulat, memungkinkan bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra yang jauh. Dampak Perang Salib:Pengalaman Perang Salib mengajarkan bangsa Eropa untuk menjalin hubungan dan pertukaran budaya, serta meningkatkan rasa ingin tahu mereka tentang peradaban bangsa lain.
